Apakah China akan menjadi pemenang dalam pembangunan rel kecepatan tinggi Kuala lumpur- Singapura?

Apakah China akan menjadi pemenang dalam pembangunan rel kecepatan tinggi Kuala lumpur- Singapura?

China akan memiliki kekuatan dalam penawaran untuk proyek pembangunan rel kecepatan tinggi antara Kuala Lumpur dan Singapura, menurut berbagai laporan media. Banyak yang mengambil kesimpulan ini karena akuisisi China dari dana investasi pemerintah Malaysia 1Malaysia Development Berhad  (1MDB). China telah menginvestasikan lebih dari $ 4 miliar pada proyek tersebut.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk proyek rel kecepatan tinggi pada tanggal 19 Juli, menurut sebuah pernyataan di situs resmi negara. MoU ditandatangani oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan dan Menteri Malaysia di Departemen Perdana Menteri Abdul Rahman Dahlan.

Pembangunan rel baru akan meningkatkan konektivitas, memperkuat hubungan ekonomi dan menempa hubungan lebih dekat antara kedua negara, pernyataan itu. MoU meletakkan dasar bagi perjanjian bilateral, yang akan ditandatangani pada akhir 2016. Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan bahwa penawaran akan mulai dalam waktu satu tahun.

Singapura dan Malaysia berharap untuk memulai operasi dari rel kecepatan tinggi di tahun 2026. Sebuah laporan di Jakarta Post mengatakan bahwa kereta api ini diharapkan untuk memangkas waktu perjalanan antara kedua negara hanya 90 menit, dibandingkan dengan empat sampai lima jam saat diperlukan untuk melakukan perjalanan melalui jalan darat. jalur kereta api sepanjang 350-kilometer akan berisi delapan stasiun, tujuh di antaranya akan berada di Malaysia, kata laporan itu.

Dan nanti jalur ini bisa terhubung ke Bangkok(Thailand) -Vientiane(Laos)- Kunming (China).

Negara lain yang bersaing dalam tender adalah japan dan Korea selatan.