Wednesday, May 18, 2016

Reformasi sisi penawaran 'membutuhkan dorongan besar': kata Presiden China

Presiden China Xi Jinping kemarin mendesak untuk terus mendorong reformasi struktural sisi penawaran, mengingat ekonomi terbesar kedua di dunia masih menghadapi badai, tercermin dari pelonggaran indikator ekonomi di bulan April.

reformasi adalah kunci untuk jangka panjang secara keseluruhan dan kesejahteraan ekonomi China, ia mengatakan dalam pertemuan dengan para pemimpin Grup Central Urusan Ekonomi dan Keuangan. Ekonomi China menghadapi masalah siklus serta tantangan dari skala, tetapi masalah struktural dan sisi penawaran adalah yang paling serius,ini dikutip oleh China Central Television.

"Arah utama (reformasi) adalah untuk mengurangi pasokan tidak efektif, meningkatkan pasokan yang efektif, dan membuat struktur pasokan lebih pas dengan struktur permintaan," katanya.

Inti dari reformasi adalah untuk mendorong reformasi BUMN, mempercepat transformasi fungsi pemerintah, dan memperdalam reformasi fundamental, seperti di bidang harga, fiskal dan perpajakan, keuangan dan pensiun, Presiden menambahkan.

Pasar dan pemerintah harus baik baik memainkan peran mereka untuk menyeimbangkan reformasi, katanya.

Xi membuat komentar berikut publikasi sebuah artikel oleh Harian Rakyat pada tanggal 9 Mei mengutip "sosok berwibawa" yang menganalisis penyebab kesengsaraan ekonomi China dan menawarkan resep reformasi sisi penawaran.

Pada tanggal 10 Mei, Harian Rakyat menerbitkan teks pidato yang dikirim Xi ke menteri utama dan pejabat provinsi pada bulan Januari, ketika ia mengatakan bahwa masa depan ekonomi China akan bergantung pada reformasi struktural sisi penawaran.

"Pengulangan reformasi struktural sisi penawaran mencerminkan penilaian kebijakan 'dari situasi saat ini," kata Dong Yuping, seorang ekonom di Chinese Academy of Social Sciences. "reformasi struktural Supply-side adalah kunci untuk memecahkan masalah yang dihadapi perekonomian," katanya kepada China Daily.

reformasi sisi penawaran, yang harus fokus pada "memungkinkan pasar untuk memainkan peran yang menentukan", harus didorong untuk menambah vitalitas jangka panjang ekonomi China, kata Dong.

Niu Fengrui, direktur Institut Perkotaan dan Lingkungan Studi di Chinese Academy of Social Sciences, mengatakan China belum efektif melaksanakan agenda reformasi supply-side. "Itu sebabnya Xi telah berulang kali menyerukan penguatan upaya untuk mendorong reformasi," kata Niu.

Pertumbuhan ekonomi China turun menjadi 6,9 persen tahun lalu, paling lambat dalam 25 tahun. Meskipun indikator ekonomi menunjukkan rebound ringan pada kuartal pertama, data April menunjukkan momentum pemulihan telah mereda.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.