Friday, May 13, 2016

Persatuan Jurnalis China gelar temu Wicara terkait Masalah LCS

Pada Juni mendatang, Pengadilan Hukum Laut Internasional akan mengumumkan hasil arbitrase kasus masalah Laut China Selatan (LCS) yang diajukan Filipina. China jauh sebelumnya telah menyatakan "tidak menerima dan tidak menyertai" kasus tersebut. Persatuan Jurnalis China kemarin menggelar temu wicara terkait kasus arbitrase LCS yang diajukan Filipina.

Ahli masalah LCS China, Li Guoqiang menyatakan, kasus arbitrase masalah LCS yang diajukan Filipina bukan hanya masalah hukum, tapi juga merupakan masalah politik terkait kedaulatan. China berpegang teguh pada pendirian "tidak menerima dan tidak menyertai" kasus tersebut. Selain itu, China berkeyakinan dapat memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan LCS bersama dengan negara-negara ASEAN tanpa intervensi pihak ketiga.

Li Guoqiang mengatakan, China adalah negara yang paling awal menemukan dan menamakan pulau-pulau di Laut China Selatan, sekaligus adalah negara yang paling awal melaksanakan administrasi di pulau-pulau tersebut. Berdasarkan sejumlah bukti sejarah dan hukum yang kuat, China memiliki kedaulatan, yurisdiksi dan hak-hak maritim lainnya terhadap pulau-pulau di LCS.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.