Wednesday, December 2, 2015

Rute kereta api baru yang diusulkan China dari Urumqi ke Iran

Otoritas kereta api China telah mengusulkan Silk Road kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan wilayah barat laut negara itu ke Asia Barat melalui Asia Tengah, rencana itu mengatakan akan mengatasi lintas batas masalah konektivitas standar rel yang berbeda.

He Huawu, chief engineer dari China Railway Corp, mengajukan proposal pada forum Satu sabuk, Satu Jalan yang diselenggarakan oleh China Teknik Sipil Society.

Rute yang diusulkan adalah dari China Urumqi dan Yining ke Almaty di Kazakhstan, kemudian ke Bishkek di Kyrgyzstan, Tashkent dan Samarkand di Uzbekistan, Ashgabat di Turkmenistan dan akhirnya menyatu dengan jaringan Asia Barat melalui Teheran, Iran.

Garis timur laut-barat daya akan melengkapi jaringan kereta api yang ada di negara-negara Asia Tengah, yang sebagian besar dijalankan tenggara ke barat laut menuju Moskow, Dia mengatakan. Apa yang lebih penting, itu bisa menyingkirkan ketidakcocokan antara sistem track wide-gauge wilayah ini dan sistem standar-gauge China.

Selama bertahun-tahun, standar rel 1,52 meter diadopsi di Asia Tengah telah menjadi sakit kepala bagi manajer logistik karena tidak didasarkan pada track standar 1,435 meter yang diadopsi di China dan sebagian besar bagian lain dari dunia. Mengubah pengukur di perbatasan mengambil waktu untuk kargo dan secara signifikan memotong waktu transportasi kereta api terhadap pengiriman melalui laut.

Hal ini tidak mungkin sekarang untuk membujuk negara-negara untuk mengubah kereta api yang ada, Dia berkata, tapi rel kecepatan tinggi dia membayangkan sepanjang rute baru akan menghubungkan mulus ke jaringan China dan daerah lainnya. Itu karena standar di seluruh dunia untuk kereta api cepat adalah 1,435 meter, sehingga baris baru dapat dibangun berdasarkan standar itu.

"Stasiun Khorgos di perbatasan Kazakhstan tahun lalu menangani kurang dari 17 juta metrik ton kargo pada kapasitas penuh, tetapi di luar stasiun, kapasitas transportasi kargo tahunan timur-barat adalah 100 juta ton," kata Dia.

Menurut dia, kereta kontainer dan kereta penumpang bisa berjalan di rute yang sama. Satu-satunya perbedaan akan kecepatan. Sebuah kereta penumpang bisa dijalankan pada 250 sampai 300 kilometer per jam, sementara kereta kontainer bisa dijalankan pada 120 km / jam.

Ahli lain memperingatkan bahwa link kereta api Asia telah dibahas untuk waktu yang lama dan belum terwujud terutama karena berbagai masalah geopolitik negara-negara yang dilalui rute.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.