Media Jepang telah membuat sebuah pernyataan tentang kapal penjaga pantai China dipersenjatai dengan empat pistol menara dan berkelana ke perairan Kepulauan Diaoyu dan bahkan memasuki "wilayah perairan Jepang" dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Jepang menyatakan bahwa mereka telah mengajukan protes resmi terhadap pemerintah China.
Pemerintah Jepang dan media telah retoris menggarisbawahi bahwa "itu adalah pertama kalinya sebuah kapal bersenjata China telah terlihat di perairan Jepang."
Pernyataan ini seperti menentang alasan. Mengenai Kepulauan Diaoyu seakan-akan sebagai wilayah mereka sendiri, China dan Jepang telah secara teratur mengirimkan kapal patroli untuk berlayar di sekitar pulau. Jepang kapal penjaga pantai di daerah dilengkapi dengan senjata dan meriam. Bagaimana mereka bisa mengharapkan kapal China berlayar di daerah itu tidak bersenjata?
Isu Kepulauan Diaoyu telah relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, setelah eskalasi konflik beberapa tahun yang lalu.
Jepang mengumumkan nasionalisasi pulau-pulau, diikuti dengan respon yang cepat oleh China dengan patroli rutin oleh kapal China dalam 12 mil laut perairan dari pulau-pulau itu.
Meskipun Jepang telah mempertahankan keunggulan dalam hal kehadiran militer berkat kedekatannya dengan pulau-pulau, telah dipaksa untuk menerima situasi baru dan harus bersaing pada aturan baru perilaku dengan China.
Alih-alih mengambil tindakan agresif di sekitar Kepulauan Diaoyu atau kepulauan senkaku versi Japan, ia mencoba membuat masalah tentang kapal China berlayar ke 12 mil laut dari Kepulauan Diaoyu.
Media Jepang telah terobsesi dengan hyping berita tentang Kepulauan Diaoyu. Dikoordinasikan oleh pejabat Jepang, outlet media Jepang telah membentuk rantai pasokan "berita Diaoyu."
Sebagai perbandingan, China memiliki sedikit minat dalam memerangi perang propaganda yang dilakukan oleh Jepang atas Kepulauan Diaoyu.
Kali ini, Jepang menuduh kapal penjaga pantai China yang dipersenjatai dengan pistol menara.
Tapi Jepang Coast Guard telah mengirimkan kapal patroli dengan perpindahan mulai dari 1.000 ton menjadi 6.000 ton, yang juga dilengkapi dengan meriam 20 - 40 milimeter. Selain itu, kapal patroli baru Jepang dengan meriam 35-milimeter juga telah di kerahkan.
Ini masuk akal bahwa media Jepang menunjukkan keheranan atas patroli oleh kapal-kapal bersenjata China.
Pemerintah Jepang telah sengaja meluncurkan kampanye propaganda melawan China atas isu Kepulauan Diaoyu.
China perlu merespon dengan cara yang lebih aktif dan fleksibel. Seharusnya tidak hanya membuat langkah dalam melakukan patroli di sekitar pulau-pulau, tetapi juga berpikir serius menanggapi kampanye propaganda Jepang.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.