Wednesday, December 2, 2015

IMF menjadikan mata uang China sebagai mata uang internasional.

Dana Moneter Internasional (IMF) yang bermarkas besar di Washington, AS memutuskan untuk memasukkan RMB dalam keranjang Special Drawing Ringhts (SDR) sebagai mata uang cadangan internasional. Keputusan tersebut akan resmi diberlakukan pada 1 Oktober 2016. Ini menandakan bahwa RMB telah menjadi mata uang utama kelima di dunia, sekaligus mata uang pertama dari negara-negara New Emerging Market yang dimasukkan dalam SDR.

Keputusan tersebut diambil Dewan Eksekutif IMF setelah menyelesaikan evaluasi terhadap komposisi SDR yang dilakukannya lima tahun sekali. Dalam pemeriksaan tersebut Dewan Eksekutif IMF terutama telah membahas apakah RMB boleh dimasukkan dalam keranjang SDR. Akhirnya Dewan Eksekutif IMF berpendapat bahwa RMB memenuhi semua kriteria yang ada sekarang dan akan dijadikan mata uang ke-5 yang bisa digunakan secara bebas mulai 1 Oktober 2016, ini berarti RMB telah resmi dimasukkan dalam keranjang SDR sebagai mata uang ke-5 bersama dolar AS, euro, Yen Jepang dan pound.

IMF dalam pernyataan kemarin menyatakan, RMB akan mengambil proporsi nilai (value of the basket) sebanyak 10,92 persen dalam keranjang SDR untuk menempati posisi ketiga setelah dolar AS dan euro yang masing-masing berproporsi 41,7 dan 30,92 persen.

Direktur Jenderal IMF Chirstine Lagarde dalam jumpa pers mengatakan, inklusif RMB dalam keranjang SDR merupakan sebuah tonggak penting bagi ekonomi China untuk berintegrasi dalam sistem moneter internasional.

Lagarde mengatakan, satu tahun sebelumnya ia masih bersikap reserve terhadap inklusif RMB dalam keranjang SDR, namun berkat paket reformasi yang dilakukan China dalam beberapa tahun terakhir, termasuk liberalisasi kurs mata uang RMB serta peningkatan transparansi data ekonomi, maka dimasukkannya RMB dalam SDR boleh dipandang sebagai pengakuan terhadap reformasi moneter dan finansial yang dilakukan China dalam beberapa tahun terakhir.

Lagarde mengatakan, sejak memasuki tahun ini, dimasukkannya RMB dalam keranjang SDR semakin menarik perhatian masyarakat. Pada pertengahan bulan November lalu, IMF telah mengumumkan bahwa RMB sudah memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai mata uang yang bisa digunakan secara bebas dan dapat dimasukkan dalam keranjang SDR. Inklusi RMB dalam SDR juga mendapat dukungan banyak negara Barat, termasuk Inggris, Prancis, Jerman dan AS. Departemen Keuangan AS kemarin (30/11) menyatakan bahwa pihaknya mendukung proposal IMF untuk memasukkan RMB dalam SDR.

Masuknya RMB dalam SDR telah mengundang perhatian luas dari masyarakat AS. Sejumlah ahli menyatakan bahwa masuknya RMB dalam keranjang SDR berarti semakin banyak negara akan menjadikan RMB sebagai salah satu mata uang cadangan devisa, dan ini akan menimbulkan pengaruh penting bagi pasar moneter dan peredaran modal di dunia.

Masuknya RMB dalam SDR juga mempunyai arti simbolis yang luar biasa bagi China karena ini adalah lambang bangkitnya China dari negara miskin menjadi salah satu pilar ekonomi dunia, sekaligus pengakuan masyarakat internasional terhadap ekonomi China yang memainkan peranan semakin penting di pasar moneter global. Para ahli memprakirakan bahwa sampai tahun 2030, RMB akan menjadi salah satu mata uang utama di dunia bersama dolar AS dan euro.


CRI

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.