Friday, December 25, 2015

China gunakan teknologi siluman pada roda kendaraan selama parade

Teknologi siluman diaplikasikan pada roda transporter rudal yang digunakan dalam parade militer 3 September di Beijing menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Hal ini diungkapkan oleh produsen rudal terbesar China, China Aerospace Sains dan Industri Corp, dalam sebuah artikel yang diterbitkan bulan ini pada WeChat, aplikasi media sosial berbasis smartphone.

Perusahaan tidak masuk ke rincian tentang teknologi yang digunakan, hanya mengatakan bahwa langkah itu diminta oleh Tentara Pembebasan Rakyat China. Sebuah gambar yang diterbitkan dengan artikel menunjukkan beberapa orang memakai respirator bekerja pada kerang yang kemudian dipasang sebagai perisai di atas roda kendaraan '.

Artikel itu mengatakan 30 insinyur dan pekerja dari Wuhan Magnetism-Electron Co Ltd di provinsi Hubei, termasuk empat doktor dan 11 pemegang gelar master, mengambil bagian dalam mengembangkan peralatan. Pekerjaan dimulai pada Maret.

Gao Zhuo, seorang pengamat militer di Shanghai, mengatakan spesialis rudal akan mampu menghitung berat rudal dan hulu ledak yang jika mereka bisa memeriksa roda transporter kendaraan '.

"Informasi ini sangat sensitif karena Anda dapat menggunakannya untuk menilai kekuatan rudal dan kapasitas," katanya. "Saya pikir kerang yang dirancang khusus dapat mengurangi radar dan deteksi termal, memungkinkan rudal untuk tetap rahasia dari orang-orang yang berada di kerumunan parade dengan menggunakan perangkat mini-deteksi, atau dari satelit mata-mata."

Selain roda, PLA harus menggunakan teknologi siluman pada rudal dan kendaraan pengangkut untuk mengurangi sejumlah fitur yang dapat diidentifikasi pada senjata, tambahnya.

Sebanyak 112 rudal diarak oleh PLA Korps Artileri Kedua, yang secara de facto merupakan kekuatan rudal strategis negara itu, muncul dalam parade di Lapangan Tian'anmen. Tujuh jenis ditampilkan di acara tersebut semuanya merupakan "tulang punggung" dari kekuatan rudal, menurut Corps.

Debut publik pada parade seperti rudal DF-21d dan DF-26, kedua mampu menenggelam kapal induk, telah menjadi topik panas di kalangan situs militer asing, karena itu konfirmasi pertama bahwa mereka telah dikembangkan.

Dua ahli senjata dari Akademi Ilmu Militer PLA, Wang Changqin dan Fang Guangming, menulis di China Youth Daily bulan lalu bahwa DF-26 dapat membawa hulu ledak nuklir dan konvensional.

Hal ini dapat diluncurkan dengan cara yang membutuhkan hampir tidak ada persiapan prelaunch. Akibatnya, rudal ini sangat sulit untuk di deteksi dan di lacak.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.