Saturday, December 5, 2015

Bus Listrik BYD beroperasi di Kolombia

Batch pertama dari bus listrik, yang diproduksi oleh perusahaan manufaktur mobil China BYD, akan di kirim ke Kolombia. "Bus ini dibangun untuk sistem TransMilenio. Ini berarti bahwa tidak ada bus lain di dunia seperti ini," kata Pedro Cardenas, general manager dari BYD di Kolombia.

Bus dengan panjang 12 dan 18 meter yang secara eksklusif dirakit di kota Shenzhen beredar di jalan-jalan Bogota sebagai bagian dari sistem transportasi umum lokal yang dikenal sebagai TransMilenio.

Bus saat ini dalam sistem transportasi Bogota menggunakan diesel dan telah beredar selama 15 tahun. Untuk itu, mereka akan segera digantikan oleh kendaraan baru, yang menggunakan listrik sehingga tidak ada kontaminasi.

"Ini adalah kendaraan yang telah diproduksi dan dikonfigurasi khusus untuk TransMilenio. Kami tidak bisa menjual kendaraan ini di negara lain atau di kota lain karena masing-masing memiliki konfigurasi transportasi besar sendiri," jelas Cardenas.

Cardenas mengatakan bahwa "tren global" adalah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan solusi adalah menggunakan kendaraan listrik untuk berkeliling karena mereka murah dibandingkan dengan bus yang berjalan menggunakan bahan bakar diesel atau gas.

Kota lain di Kolombia yaitu kota Medellin juga tertarik beralih ke sistem transportasi listrik karena mereka "senang" dengan teknologi BYD.

"Kami berpikir bahwa Kolombia menjadi pelopor penggunaan bus listrik di wilayah tersebut. Untuk itu, hal itu bisa menjadi contoh untuk mengikuti untuk kota-kota lain di Amerika Latin ketika datang ke mengadopsi energi bersih dari mobil listrik dan bus," kata Cardenas.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan dan departemen pemerintah lainnya telah menyuarakan dukungan mereka untuk bus listrik.

"Kami sekarang contoh di benua itu, mengingat bahwa Bogota mengadopsi model mobilitas yang berkelanjutan dengan program percontohan taksi listrik. Ini telah baik untuk lingkungan karena telah mengurangi karbon dioksida (CO2) , "kata Cardenas.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.