China, kemarin mengecam Jepang atas klaim dan koleksi baru dari dokumen membuktikan kedaulatannya atas Kepulauan Diaoyu/senkaku. Meskipun Jepang mencoba sebaik-baiknya dalam mencari dokumen pendukung, yang diambil di luar konteks, itu tidak pernah dapat mengubah fakta bahwa China memiliki kedaulatan atas Kepulauan Diaoyu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying pada konferensi pers reguler.
Pemerintah Jepang menyatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah mengumpulkan 500 dokumen yang menunjukkan kekuasaan Jepang atas pulau-pulau sebelum Perang Dunia II (PD II).
Hua mengatakan banyak fakta-fakta sejarah China dan asing dan bahan dapat mengkonfirmasi bahwa Kepulauan Diaoyu dan pulau yang berdekatan dengan Diaoyu adalah wilayah China.
China menemukan Kepulauan Diaoyu dan memiliki administrasi yang efektif jangka panjang atas wilayah tersebut, menurut Hua.
"Kita dapat menemukan Kepulauan Diaoyu ditandai dengan jelas dalam banyak peta dating kembali ke dinasti Ming dan Qing," tambah Hua.
Sebelum Perang pertama Sino-Jepang, peta negara-negara Barat juga menggambarkan Kepulauan Diaoyu sebagai milik China, katanya.
Jepang menjajah Taiwan dan pulau-pulau afiliasinya, termasuk Kepulauan Diaoyu, setelah perang Sino-Jepang pada tahun 1894, dan Kepulauan Diaoyu diberikan kembali ke China setelah instrumen hukum internasional setelah Perang Dunia II, Hua melanjutkan.
Peta tahun 1969 diposting di situs Kementerian Luar Negeri Jepang baru-baru ini hanya membuktikan bahwa Kepulauan Diaoyu adalah bagian dari China, katanya, menambahkan, "Kami berharap untuk mengingatkan Jepang perlunya kehati-hatian dalam melepaskan dokumen tersebut, agar tidak membuat kesalahan apapun . "
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.