Rencana serangan bom terhadap kedubes China di manila

Kedutaan China di Manila, mendesak pemerintah Filipina untuk "melakukan investigasi menyeluruh" dalam kasus serangan bom mobil yang menargetkan pada situs termasuk organ diplomatik China. "Kami telah membuat representasi mendesak pihak Departemen Luar Negeri (DFA) Filipina, terus kontak dekat dengan polisi nasional Filipina, dan mendesak pihak Filipina untuk melakukan investigasi cepat dan menyeluruh pada kasus ini," kata Kedutaan Besar China dalam pernyataan yang dirilis kemarin.

Kedutaan mengharapkan negara tuan rumah untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi semua tempat misi diplomatik terhadap setiap gangguan atau kerusakan, mencegah serangan terhadap staf diplomatik dan menjamin keamanan warga negara China di negara ini.

Sementara itu, Kedutaan Besar China mengingatkan pengusaha dan mahasiswa China di Filipina untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan serta mengambil tindakan pencegahan terhadap ancaman dari semua jenis.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina Charles Jose juga mengatakan bahwa departemen itu sedang menyusun laporan ke Kedutaan China untuk menjelaskan kejadian tersebut.

"Kita perlu meyakinkan mereka bahwa ini bukan kebijakan resmi pemerintah dan bahwa kita tidak menggunakan kekerasan sebagai sarana untuk menyelesaikan sengketa," kata Jose.

Jose mengatakan, DFA akan "resmi menginformasikan" Kedutaan Besar China di Manila temuan penyelidikan otoritas Filipina.

Tiga cadangan militer tertangkap pada hari Senin lalu untuk serangan bom mobil di Bandara Internasional Ninoy Aquino. Para tersangka kemudian mengakui rencana untuk melancarkan serangan simultan di beberapa situs lain termasuk Kedutaan Besar China dan perusahaan properti yang mempekerjakan pekerja China.

Tujuan mereka adalah untuk melampiaskan kemarahan mereka pada pemerintah Filipina untuk "pendekatan lunak" dalam menangani sengketa teritorial dengan China, menurut tersangka.