Pada 38 tahun yang lalu, Republik Rakyat China melepas kepergian pemimpin mereka, Mao Zedong. Pendiri negara komunis China (RRC) itu wafat di usia 82 tahun. Mao sendiri lahir di Shaoshan, Hunan, 26 Desember 1893.
Menurut stasiun berita BBC, Mao meninggal pada tanggal 9 september 1976 pukul 00.10. Berita wafatnya Mao itu diumumkan bersama oleh para petinggi Komite Sentral Partai Komunis, Dewan Negara (Kabinet), Kongres Rakyat Nasional (Parlemen China), dan Komisi Militer Pusat.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan pemimpin yang populer dengan sebutan "Ketua Mao" itu relatif memburuk. Beberapa bulan sebelum wafat, dia tidak bisa melihat lagi secara normal. Itulah sebabnya untuk sekian lama, sebagai pemimpin tertinggi China, Ketua Mao tidak bisa lagi menerima tamu-tamu asing.
Saat itu, tidak jelas siapa calon penggantinya. Mao tidak menyiapkan pengganti untuk memimpin China, yang saat itu penduduknya masih berjumlah 800 juta jiwa.
Kabar wafatnya Mao menyebar cepat. Lalu, banyak warga mengikatkan kain hitam di lengan baju mereka sebagai ungkapan bela sungkawa.
Sebagai bentuk penghormatan, para petinggi China sepakat untuk tidak mengubur Ketua Mao. Jenazahnya diawetkan, sehingga masih bisa dilihat publik hingga kini di sebuah maosoleum di sekitar alun-alun Tiananmen.
Mao dikenal turut membesarkan Partai Komunis China, yang dibentuk di Shanghai pada 1921. Namanya mulai melambung saat memimpin barisan pasukan komunis sepanjang 9.656 km untuk mobilisasi kekuatan di pertengahan 1930an. Pada dekade 1920an hingga beberapa tahun setelah Perang Dunia Kedua, usai China dilanda perang saudara antara kubu komunis dengan pasukan nasionalis pimpinan Jenderal Chiang Kai Sek.
Namun, kubu komunis pimpinan Mao akhirnya berhasil melumpuhkan kekuatan nasionalis, sehingga berhasil mendirikan negara komunis Republik Rakyat China pada 1949. Chiang dan para pengikutnya berhasil lari ke suatu pulau di formosa dan mendirikan pusat pemerintahan Republik China, yang dikenal dengan sebutan Taiwan.
Selama dekade 1950an, sebagai pemimpin negara baru, Ketua Mao melancarkan kebijakan ekstrem, yaitu bernama "Lompatan Jauh ke Depan," demi membawa China sebagai kekuatan industri baru. Rakyat diharuskan mengubah sistem ekonomi dari agraris ke industrialisasi.
Namun, kebijakan itu membawa akibat fatal. Rakyat China masih belum siap dengan perubahan pola itu, sehingga penghidupan mereka sebagai petani terbengkalai dan bahkan dilanda bencana kelaparan.
Sempat mundur dari perpolitikan, dengan tidak lagi memegang jabatan di pemerintahan, Ketua Mao pada dekade 1960an melancarkan gerakan baru bernama "Revolusi Budaya" untuk menekan bibit-bibit oposisi yang dicurigai berasal dari kaum intelektual dan borjuis.
Diluncurkan pada 1966, Revolusi Budaya dilancarkan secara brutal. Satuan khusus pendukung kampanye itu, Pengawal Merah, secara serampangan menangkap, menyiksa, dan membunuh orang-orang yang dianggap sebagai kaum intelektual dan orang kaya yang kritis dengan pemerintah.
Kampanye itu berlangsung selama sekitar sepuluh tahun, hingga Mao wafat. Revolusi Budaya itu merupakan sejarah hitam bagi bangsa China peninggalan Ketua Mao.
Namun, hingga kini, dia masih dipandang sebagai Bapak Bangsa RRC. Sejak tiga dekade ditinggal pergi Mao, China kini berubah menjadi kekuatan baru dunia.
Wednesday, September 10, 2014
38 tahun wafatnya peminpin China Mao Zedong
Related Posts:
New China, era baru: Selfie di Hari Nasional ChinaWarga berkumpul di Lapangan Tiananmen untuk merayakan Hari Nasional China menandai ulang tahun ke-67 berdirinya Republik Rakyat China, di Beijing pada 1 Oktober 2016. … Read More
NASA bantu China mengembangkan sistem manajemen lalu lintas udara. NASA telah menandatangani perjanjian dengan China Aeronautical Establishment (CAE) untuk bekerjasama dalam penelitian yang akan membantu bandara China meningkatkan manajemen lalu lintas udara, badan antariksa AS mengatakan.… Read More
Li Keqiang Menemui Para Ahli Asing Yang Memperoleh Penghargaan Persahabatan Pemerintah China 2016 Perdana Menteri China Li Keqiang kemarin di Balai Agung Rakyat menemui para ahli asing beserta sanak keluarganya yang memperoleh Penghargaan Persahabatan pemerintah China tahunan 2016. Li Keqiang pertama-tama mengucapka… Read More
Kehidupan Milisi Nelayan China di Laut China selatanKehidupan nelayan yang tinggal di Pulau Yagong di Kepulauan Xisha, di Laut China Selatan. Selusin rumah tangga tinggal di pulau ini. nelayan ini juga bertugas sebagai milisi nelayan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di … Read More
Petani dan penggembala membuat bendera China dari paprika dan jagungPetani dan penggembala dari beberapa kelompok etnis berpose dengan bendera China yang dibuat menggunakan paprika dan jagung di Bohu County, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur barat laut China, Para petani dan penggembala dar… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.