Monday, August 4, 2014

Tou Shu Ji Qi

Dalam buku "Han Shu", yaitu "Catatan Sejarah Dinasti Han", ada sebuah cerita tentang seorang pria kaya yang sangat gemar akan barang-barang antik. Menurut ceritanya, aneka koleksi yang disimpan oleh si kaya itu, ada sebuah tabung yang terbuat dari batu giok, yang jarang ditemukan di tempat lain. Tabung itu sangat halus buatannya, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Si kaya itu benar-benar sangat sayang kepada tabung itu.

Pada suatu malam, si kaya itu melihat seekor tikus yang melompat ke dalam tabung antik kesayangannya itu untuk makan sisa makanan yang tertinggal di dalamnya tanpa disadarinya. Si kaya itu menjadi berang. Dia segera mengambil sebongkah batu, lalu melempari ke arah tikus itu. Pastinya tikus itu terbunuh. Namun, sayang sekali, tabung giok yang sangat berharga itu juga pecah.

Peristiwa tersebut membuat si kaya itu merasa sangat sedih. Dia sangat sesal dengan perbuatannya yang berdasarkan rasa marahnya itu hingga menyebabkan kerugian yang begitu besar, yang tidak dapat ditebus lagi dengan apapun. Pada saat itu, barulah dia sadar bahwa tindakan yang hanya mementingkan keuntungan yang ada di depan mata saja tanpa memikirkan akibatnya, akan membawa bahaya atau kerugian yang besar kepada dirinya sendiri. Dia ingin menggunakan pengalamannya itu untuk mengingatkan orang lain agar menahan diri dari bertindak dengan sembrono, dan jangan merusak barang-barang berharga milik sendiri semata-mata karena ingin membunuh seekor tikus.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Tou Shu Ji Qi" atau "Berhati-hati melempari Tikus Takut Barang di Sebelahnya Pecah" ini membawa arti, menahan diri dari mengambil tindakan terhadap orang jahat semata-mata karena takut membawa bahaya kepada orang baik. Peribahasa ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang terlalu berhati-hati ketika melakukan sesuatu hal.

Related Posts:

  • Legenda tentang Liang Zhu Liang Shanbo dan Zhu Yingtai adalah salah satu dari empat legenda cerita rakyat China dan salah satu jenis yang paling berpengaruh dari seni verbal. serta menyebar jauh dan luas di China selama lebih dari 1600 tahun, karya … Read More
  • Taktik Peperangan "Wanita Cantik Dalam 36 Taktik Peperangan pada zaman China kuno, taktik "Wanita Cantik" digunakan ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.Taktik "Wanita Cantik" berarti menggunakan wanita cantik untuk menggoda dan me… Read More
  • Cerita tentang Taktik cederakan diri dengan Sengaja Biasanya, manusia tidak akan melukai diri sendiri. Namun, "Taktik cederakan diri dengan Sengaja" tidak sesuai kelaziman itu. Untuk suatu maksud yang tersembunyi atau kepentingan strategis jangka panjang, seseorang akan memp… Read More
  • 36 Taktik perang : Tutup Pintu untuk Menangkap Pencuri 36 Taktik Perang adalah sebuah buku yang di dalamnya terkandung 36 taktik perang yang digunakan pada zaman kuno di China dan diwarisi sampai hari ini. Taktik-taktik perang yang terkandung di dalam buku itu telah digunakan d… Read More
  • 36 Taktik Peperangan: Lepaskan Kulit Serangga Maksud asli "Lepaskan Kulit Serangga" adalah, setelah serangga bersalin kulit, jasad serangga itu telah keluar dari kulitnya, hanya tinggal kulit yang sudah kering masih tergantung di tempat asal. Jika kita tidak membuat pe… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.