Sunday, August 10, 2014
TNI terima peluncur roket baru dari Brazil
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menerima alat utama sistem persenjataan baru berupa multiple launcher rocket system atau senjata peluncur roket bernama Astros II. Senjata baru untuk Divisi Artileri Medan tersebut didatangkan dari pabrik Avibras Indústria Aeroespacial, Brasil.
"MLRS Astros II telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada (6 Agustus 2014), sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa lewat pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca: TNI AD Pamerkan Meriam Kaliber Terbesar)
Menurut Andika, Astros II yang tiba kemarin terdiri atas tiga paket, yakni satu baterai peluncur roket, amunisi roket, dan simulator peluncur roket. Ketiga paket tersebut akan segera didistribusikan ke beberapa markas TNI Angkatan Darat sesuai dengan kebutuhan. (Baca: Panglima TNI Tabrak Tameng Prajurit)
Satu baterai peluncur roket, kata dia, akan digunakan untuk Batalyon Artileri Medan 1/Malang, amunisi roket bagi Batalyon Artileri Medan 10/Bogor, dan simulator dikirim ke Pusat Pendidikan Artileri Medan.
Andika mengatakan Astros II tiba di Indonesia lebih cepat daripada rencana semula.TNI AD, kata dia, senang karena Astros bisa dipamerkan dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI yang rencananya akan digelar di Markas Komando Armada Laut Timur, Surabaya, Jawa Timur, 5 Oktober mendatang.
Astros II, Andika melanjutkan, merupakan alat utama sistem persenjataan berupa peluncur roket yang memilki mobilitas dan fleksibilitas tinggi. Musababnya, Astros II berbentuk kendaraan tempur sebesar truk yang pada bagian belakangnya menggendong peluncur roket. Rudal Astros bisa ditembakkan dari mana saja.
Kerja sama pembelian Astros II antara pemerintah Indonesia dan Brasil sudah terjalin sejak 2012. Dalam kerja sama tersebut, Kementerian Pertahanan sebagai perwakilan pemerintah meminta perjanjian alih teknologi. Perjanjian tersebut, menurut Andika, meliputi pengadaan simulator Astros II MKS, Ammunition Mobile Acclimated Depot (AV-DMMC), revalidasi roket, dan dukungan teknis pembangunan fasilitas perawatan MLRS Astros.
Sebelumnya, pada April lalu, TNI Angkatan Darat menerima senjata baru berupa 18 pucuk meriam Hyundai howitzer tarik 155 milimeter/L52 Kh-179 dari Korea Selatan. Kaliber 155 mm pada meriam ini adalah kaliber terbesar yang dimiliki TNI AD untuk meriam jenis tarik. Daya tembak meriam ini mampu mencapai jarak 30 kilometer.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat itu, Jenderal Budiman, mengatakan pembelian satu unit meriam ini menghabiskan dana sekitar US$ 980 ribu pada saat kurs rupiah 9.000 per dolar Amerika Serikat
Related Posts:
Xinjiang luncurkan aplikasi ancaman keamanan Biro keamanan publik di kota Urumqi, ibukota Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China barat laut, meluncurkan aplikasi mobile untuk mendorong penduduk setempat melaporkan ancaman keamanan, yang dipuji oleh para ahli sebagai la… Read More
Proyek jalur kereta api Kashgar-Hotan Proyek jalur kereta api Kashgar-Hotan yang menghubungkan semua kota dan kota-kota di Tarim Basin di daerah otonomi Xinjiang di barat daya China. proyek ini menghabiskan investasi US$ 717 juta. … Read More
Gadis Tibet yang bertugas sebagai mekanik pesawat "Ada begitu banyak pilihan Mengapa Anda harus memilih untuk belajar jurusan tentang perbaikan pesawat?" Pada tahun 2007, seorang gadis Tibet yang belajar tahun pertamanya di Akademi Penerbangan Penerbangan Sipil China m… Read More
Pidato Presiden Filipina dalam KTT ASEAN KTT ASEAN ke-30 yang berlangsung selama 4 hari telah berakhir di Manila, ibu kota Filipina kemarin. Pemimpin 10 negara anggota ASEAN telah mengadakan pertemuan tertutup, bertukar pandangan tentang prospek integrasi ASEA… Read More
Papan tulis tradisional Tibet Papan tulis tradisional Tibet sebagian besar tidak disukai dua dekade yang lalu karena adanya kertas yang lebih banyak tersedia di pasar, namun hari ini mereka menyaksikan sebuah kebangkitan yang tak terduga. Papan, … Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.