Seorang mahasiswa pascasarjana China telah ditangkap karena menjual rahasia militer kepada intelijen asing, Xinhua melaporkan, terbaru dalam serangkaian kasus spionase di negara ini.
Pria, bermarga Chang dan dari timur laut kota Harbin, belajar kedirgantaraan dan ditangkap pada hari Selasa, menurut Xinhua.
Ia mengumpulkan lebih dari 60 item kecerdasan dan memberikan informasi ke luar negeri 54 kali selama sekitar dua tahun, dibayar lebih dari 200.000 yuan ($ 32.000) dari "orang asing" yang menghubunginya melalui posting online, katanya.
"Kasus ini mencerminkan bahwa tangan hitam dari kelompok intelijen asing telah diperluas kepada mahasiswa melalui Internet," kata Xinhua.
Penangkapan datang setelah pihak berwenang China sedang menyelidiki 2 oarng WN Kanada yang mengelola sebuah kedai kopi di perbatasan China dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) untuk tersangka pencurian informasi militer dan intelijen dan mengancam keamanan nasional China.
Tidak ada indikasi adanya hubungan antara dua kasus.
Xinhua mengatakan Chang diberi uang untuk bepergian ke luar negeri dan ke selatan provinsi pulau Hainan China, di mana ia mengambil "gambar militer sensitif" dan ditransmisikan ke luar negeri.
Kantor berita itu mengatakan Chang sepenuhnya menyadari sifat pidana tindakannya, tetapi "tidak mampu menahan godaan uang".
Kejahatan merupakan "ancaman serius bagi keamanan nasional China", Xinhua mengatakan, menambahkan bahwa Chang menyatakan penyesalan atas perbuatannya.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.