Menjelang berakhirnya tahun 2013, Perwakilan RI di RRC kembali menyelenggarakan Trade, Tourism, and Investment Promotion (TTI) di Hotel Hilton Biyuan Guangzhou pada tanggal 19 November 2013. TTI ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari Kantor Urusan Luar Negeri Provinsi Guangdong dan diikuti oleh delegasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Daerah Rembang dan Bangka-Belitung.
Selain terfokus pada promosi bidang perikanan RI, forum TTI kali ini juga menyuguhkan peluang investasi dan kerjasama di bidang pertambangan dan pariwisata. Dihadiri tidak kurang dari 200 pengusaha Provinsi Guangdong, TTI kali juga mendapatkan liputan yang meriah dari media setempat.
Dalam sambutan pembukaannya, Duta Besar RI untuk RRC dan Mongolia, Imron Cotan menyatakan bahwa program TTI di Guangzhou merupakan rangkaian dari program serupa yang dilaksanakan oleh seluruh Perwakilan RI di RRC sejak tahun 2010. Dalam tahun 2013, Perwakilan RI di RRC telah melaksanakan enam kali program TTI di seluruh penjuru China dan juga di Ulaanbaatar, Mongolia. Pelaksanaan program ini tidak lepas dari upaya untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan RI-RRC dan juga sebagai implementasi nyata dari Joint Statement on Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Xi Jinping di Jakarta tanggal 2 Oktober 2013.
Lebih lanjut ditekankan oleh Duta Besar RI bahwa penyelenggaraan forum TTI ini juga dapat menjadi sarana untuk mengubah persepsi negatif atau stereotyping, terutama dari sementara kalangan di RRC yang berpotensi menghambat peningkatan hubungan RI-RRC. Sebagai sesama negara besar di kawasan masing-masing, Indonesia dan RRC harus menjalin kerjasama yang erat dan kuat demi terwujudnya kemakmuran dan kestabilan kawasan.
Terkait hal ini, Duta Besar RI mengajak para pengusaha RRC yang hadir untuk memanfaatkan potensi dan peluang perdagangan dan investasi di Indonesia, salah satunya melalui relokasi usaha di Indonesia. Dengan jumlah pasar yang besar, penduduk kelas menengah yang tinggi, pemerintah yang pro-business serta politik domestik yang stabil, Indonesia merupakan tujuan investasi yang menjanjikan return of investment yang tinggi.
Sementara itu, Mr. Zhong Weihe, Presiden Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) dalam sambutannya menyampaikan bahwa ketika ekonomi dunia masih dibayangi oleh belum pulihnya krisis utang Eropa dan krisis keuangan Amerika Serikat, maka peningkatan kerjasama bilateral merupakah hal yang mutlak dilakukan. Terkait hal ini, Indonesia dan RRC harus bersinergi dan saling bekerjasama terutama di bidang ekonomi untuk kesejahteraan kedua pihak.
Breakout sessions yang dilaksanakan di akhir program TTI telah berhasil menarik minat para pengusaha Guangdong untuk mengeksplorasi lebih dalam potensi investasi di Indonesia khususnya di bidang pertambangan dan perikanan. Penyelenggaraan TTI di Guangzhou ini juga menutup rangkaian kegiatan TTI tahun 2013 dan telah berhasil memaksimalkan berbagai potensi kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata antara Indonesia dan RRC.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.