Turki akhirnya memilih untuk menggunakan sistem pertahanan rudal buatan perusahaan CPMIEC China dengan deal nya transaksi senilai US$ 400 Juta, sehingga menyisihkan tawaran saingan dari Rusia, Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan Eropa. demikian pengumuman yang di umumkan oleh menteri pertahanan Turki
Turki, yang merupakan anggota dari aliansi militer NATO, tidak memiliki sistem pertahanan rudal jarak jauh sendiri, namun NATO telah mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot AS dan sistem pertahanan rudal di sana sejak 2012. pemenang China berhasil mengalahkan sistem Patriot AS, Rusia S-400, dan Perancis-Italia Eurosam Samp-T untuk memenangkan kontrak.
Raytheon Co (RTN.N), yang membangun sistem rudal Patriot, mengatakan pihaknya telah diberitahu tentang keputusan Turki dan berharap untuk mendapatkan briefing segera. Dikatakan ada 200 unit Patriot dikerahkan di 12 negara, termasuk Turki.
"NATO telah lama mendukung sistem pertahanan rudal di Turki, dan telah menyediakan rudal Patriot sebagai mana yang di minta pihak Turki untuk melindungi negara tersebut dari tetangga terdekat yang sedang konflik yaitu Suria. juru bicara Raytheon mengatakan bahwa Mengingat kinerja kuat rudal patriot kami berharap untuk memiliki kesempatan untuk berdiskusi dan mempelajari lebih lanjut tentang keputusan ini," kata juru bicara Raytheon Mike Doble
Chinese firm wins Turkey's missile defense system tender | Reuters Sep 26, 2013.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.