Bertempat di KBRI Beijing pada tanggal 17 Oktober 2013 lalu telah dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding antara Ketua Induk Koperasi Unit Desa (INKUD), Herman YL Wutun dan Presiden Direktur China National Food Industry (Group) Corp (CFC), Cai Yongfeng yang disaksikan oleh Duta Besar LBBP RI untuk RRC dan Mongolia, Imron Cotan. MoU ini mengatur kerjasama antara INKUD dan CFC untuk membangun pabrik mini pengolah minyak goreng di desa-desa penghasil kelapa sawit.
Untuk tahap pertama, pabrik mini tersebut akan dibangun di Jambi, yang direncanakan dapat mengolah 30-40 ton tandan sawit segar/hari yang didapatkan dari petani sawit skala kecil. Dengan pembangunan pabrik mini yang berlokasi langsung di pedesaan, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani sawit secara langsung dan memberikan nilai tambah yang signifkan terhadap penghasilan mereka.
Dalam kaitan inilah, Dubes RI menyambut baik penandatanganan MoU ini yang merupakan implementasi nyata dari peningkatan kerjasama antara RI-RRC. Ditegaskan pula bahwa kerjasama antara INKUD dan CFC yang berorientasi langsung pada kesejahteraan rakyat kecil ini akan membantu memperkuat terciptanya kembali jalur sutra modern RI-RRC.
Lebih lanjut, Dubes RI menekankan bahwa hubungan baik kedua negara yang terjalin sejak berabad-abad lalu melalui jalur sutra hendaknya di masa modern ini dapat diwujudkan melalui penciptaan interconnectivity secara langsung antara kedua negara. Sebagai negara perekonomian terbesar di kawasan masing-masing, RI-RRC harus terkoneksikan secara langsung terutama melalui jalur laut. Apabila interkonektivitas tersebut terwujud, maka akan membantu penciptaan kawasan yang aman, damai, dan sejahtera.
Sementara itu, Ketua INKUD, Herman YL Wutun menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan sebelumnya bulan September 2013 di Nanning yang bernominalkan US$ 150 juta. Tidak hanya untuk pengolahan sawit, diharapkan ke depan CFC juga dapat membantu INKUD untuk mengolah singkong menjadi tapioka melalui teknologi tinggi yang dimiliki perusahaan ini. Kolaborasi antara teknologi RRC dengan bahan baku Indonesia diyakini dapat menciptakan sinergi yang signifkan untuk meningkatkan derajad kesejahteraan rakyat pedesaan.
Harapan ini ditanggapi secara positif oleh pihak CFC yang diwakili langsung oleh Presiden Direktur Cai Yongkeng. Dalam kesempatan tersebut, CFC menyatakan kesanggupannya untuk bekerjasama dengan INKUD dalam pengolahan minyak sawit dan hasil pertanian lainnya, termasuk singkong. Diharapkan kerjasama ini dapat membantu meningkatkan impor singkong RRC dari Indonesia, seiring dengan meningkatnya kebutuhan singkong RRC yang selama ini mengandalkan suplai dari Vietnam dan Thailand.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.