Sembilan perusahaan internet diyakini terlibat dalam kerjasama dengan Badan Keamanan Nasional AS salah satunya adalah perusahaan pembuat peralatan jaringan terbesar di dunia yaitu Cisco Systems, demikian kata Edward Snowden, mantan pekerja teknis di CIA dan NSA pekan lalu yang membongkar rahasia program pengawasan pemerintah AS. Snowden, administrator TI untuk kontraktor pertahanan Booz Allen Hamilton, mengatakan bahwa badan intelijen Inggris GCHQ juga memiliki sambungan ke program Prism AS.
Menurut Snowden, sembilan perusahaan, termasuk Cisco, Apple, Facebook, Microsoft dan Google, yang terlibat dalam kegiatan mata-mata dengan memberikan akses ke databanks mereka ke badan-badan spionase AS.
Namun, pada 14 Juni lalu, Facebook dan Microsoft mengakui bahwa pemerintah AS telah meminta mereka untuk memberikan informasi tentang pengguna mereka.
Sementara itu, media China telah berubah fokus ke potensi ancaman terhadap keamanan internet China oleh perusahaan-perusahaan internet AS, karena Snowden mengungkapkan bahwa NSA memantau internet China dan operasi komputer melalui Cisco system.
Selanjutnya, Cisco adalah teknologi kunci dan pemasok peralatan untuk pemerintah dan militer AS. Oleh karena itu para ahli keamanan khawatir bahwa pemerintah AS bisa menggunakan produk Cisco di seluruh dunia untuk menciptakan perang internet untuk menangani pukulan besar bagi negara-negara musuh.
Cisco telah disusul Hewlett-Packard dan IBM untuk menjadi penyedia peralatan IT terbesar di dunia dalam hal komputasi awan, menurut peneliti pasar Synergy Research Group.
Cisco meraup pendapatan lebih dari US $ 1,6 miliar tahun lalu di China, yang mewakili 30% dari total keuntungannya. Diharapkan bahwa insiden Prism serius akan mempengaruhi bisnis Cisco di China, sementara perusahaan lain seperti Microsoft dan Apple juga akan terpengaruh bisnis mereka di China kata laporan itu.
Sejak tahun lalu, para ahli keamanan telah menyerukan pemerintah China untuk menekankan masalah keamanan internet. Prism Insiden adalah peringatan besar dan baik dapat mendorong Beijing untuk memberlakukan tindakan keamanan internet untuk menetapkan aturan yang jelas untuk mengatur pembelian oleh pemerintah, militer dan perusahaan yang dikelola negara.
Undang-undang seperti itu tentunya akan menguntungkan pemasok dalam negeri seperti Huawei dan ZTE dalam teknologi komputasi awan, pengolahan data, konsultan IT dan keamanan informasi, kata laporan itu. Mungkin sentuhan ironisnya, dua perusahaan China telah melihat upaya mereka untuk memperluas bisnis mereka di Amerika Serikat terhambat oleh kekhawatiran keamanan nasional dari pemerintah AS hal dan cara yang sama mungkin juga akan terjadi terhadap Cisco di China.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.