Kemarin pukul 4:00 waktu setempat, Angkatan Laut Israel menaiki secara paksa kapal yang mengemban misi kemanusiaan internasional di perairan dekat Jalur Gaza, sekaligus melepaskan tembakan yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan cedera. Setelah kejadian itu, PBB, Uni Eropa, Tiongkok, Turki, dan Lebanon menyatakan keterkejutan dan kecaman.
Mengenai sebab terjadinya kontak senjata, kedua pihak berkeras pada posisi masing-masing. Menurut gerakan kemanusiaan pembebasan Gaza, Free Gaza Movement, Angkatan Laut Israel menaiki kapal Turki, salah satu dari enam kapal kemanusiaan dalam konvoi. Setelah itu, militer Israel langsung melepaskan tembakan. Rekaman video dan laporan yang direlai Al-Jazeera menunjukkan, armada Angkatan Laut Israel pertama-tama mengepung konvoi kapal, lalu mendaratkan pasukan penyergap ke kapal. Para aktivis kemanusiaan di atas kapal melakukan perlawanan. Saat situasi tidak terkontrol, tentara Israel melepaskan tembakan.
Menteri Pertahanan Israel dalam jumpa pers hari ini menyatakan adanya "sebuah organisasi teror yang mendukung tindakan provokatif itu", dan Israel siap menanggung semua konsekuensi dar kejadian itu.
Tindakan tidak manusiawi tentara Israel itu mengundang kritik dan kecaman dari banyak negara dan organisasi internasional. Sebagian besar korban tewas dan cedera dalam peristiwa ini adalah warga Turki. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan, serangan Israel terhadap konvoi kapal di perairan internasional telah melanggar hukum internasional. Untuk itu, Turki menyatakan "protes paling keras", dan berpendapat bahwa tindakan itu akan membawa akibat serius bagi hubungan kedua negara.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon kemarin mengecam serangan tentara Israel terhadap kapal barang bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza itu. Ia menyerukan pengusutan tuntas terhadap peristiwa itu. Ban Ki-moon sudah menunjuk koordinator untuk melakukan mediasi, dan mendesak Palestina dan Israel menahan diri, melanjutkan komunikasi dengan berbagai pihak demi mencegah memburuknya situasi.
Liga Arab kemarin menyatakan, tindakan teror itu meremehkan hukum internasional dan kemanusiaan. Liga Aab mengecam keras pemembakan militer Israel.
Lebanon, Perancis, Yunani, dan Mesir juga menyatakan terkejut dan prihatin terhadap peristiwa ini, dan dengan keras menyerukan Israel mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza.
Para ahli masalah Timur Tengah berpendapat, tak peduli apa penyebab terjadinya peristiwa ini, jatuhnya korban jiwa di kapal kemanusiaan itu pasti akan menghadapkan pemerintah sayap kanan Israel pada tekanan dan kecaman keras masyarakat internasional.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.