Wednesday, June 23, 2010

Alat Musik Etnis Jingpo

Suling



Suling adalah sejenis alat musik tiupan tradisional dalam masyarakat etnis Jingpo di provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.

Alat musik ini biasanya dibuat dengan sebatang bambu yang panjangnya kira-kira 40 hingga 50 cm, dengan cara melobangi satu lubang yang berbentuk empat persegi di bagian tengahnya. Selain itu, ada juga yang dihasilkan dengan menghubungkan dua atau tiga ruas bambu. Ia lebih cocok untuk memainkan musik kalangan rakyat, atau sebagai iringan musik.

Orang etnis Jingpo menyatakan bahwa alat musik Suling ini dibuat oleh nenek moyang mereka setelah mendapat ilham dari dewa pujaan mereka, untuk menghilangkan perasaan sedih dan rindu. Dengan suara yang rendah dan penuh perasaan sedih dan pilu, musik yang dihasilkan olehnya cukup untuk menyentuh hati para pendengar.

Related Posts:

  • Berpakaian ala Dinasti Song selatan Hangzhou Art Festival diadakan di Phoenix YuYuan di kota Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang China timur. dimana masyarakat berpakaian seperti kaisar kuno, ratu dan menteri berjalan di jalan dan memberikan pertunjukan d… Read More
  • Perayaan Ganden Nagchu di TibetLampu mentega dinyalakan selama perayaan untuk Hari Lampu mentega, festival untuk memperingati Tsongkhapa, master Buddha Tibet, di Kuil Jokhang di Lhasa, ibukota Daerah Otonomi Tibet di barat daya China, hari Lampu mentega ya… Read More
  • Peragyaan Festival Dewi Agung di Tibet Foto yang menunjukkan warga Tibet menyembah Palden Lhamo di Galeri 1.000 Buddha dari Kuil Jokhang. Menurut tradisi, pada tanggal 25 November, atau tanggal 15 Oktober di kalender Tibet,  masyarakat Tibet meraya… Read More
  • Legenda Festival Dewi Hari ke-15 bulan kesepuluh pada kalender Tibet, yang jatuh pada 26 November tahun ini, adalah festival tradisional Tibet - yang disebut  "Festival Dewi ". Legenda mengatakan bahwa Pailamu atau  dewi Lhasa, adalah s… Read More
  • Tahun baru etnis Miao di China 25 November adalah hari ketiga Tahun Baru kelompok etnis Miao di China. Menurut tradisi lokal, semua perempuan yang sudah menikah harus kembali ke rumah orang tua  'untuk merayakan festival dengan orang tua… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.