Wednesday, November 18, 2009

Kawah Putih Jawa barat


Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C. Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.

Legenda Kawah Putih

Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang menyeramkan, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.

Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.

Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel OntginingKawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.

Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.

Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau kawahnya kadang berubah warna, berwarna hijau apel kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih.

Related Posts:

  • Kementerian Pariwisata RI mempromosikan paket peninggalan bersejarah Cheng Ho. Menurut China News Service, Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya belum lama ini menemui Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng. Pada kesempatan ini, Yahya menyatakan bahwa dalam rangka menarik lebih banyak wisatawan … Read More
  • Kuil Sam Po Kong di Semarang-IndonesiaPahatan dinding yang menceritakan kisah petualangan angkatan laut China di bawah pimpinan Zheng He di depan Kuil Sam Poo Kong, di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, Explorer angkatan laut China 600 tahun yang lalu, dibangun se… Read More
  • Charming landscape of BaliBali, sebuah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia, terletak di sebelah timur Jawa. Ada sekitar 2.800.000 orang yang bermukim di pulau dengan luas lebih dari 5, 560 meter persegi. Bali terkenal karena memiliki berbagai mac… Read More
  • Tips Wisata ke BaduyTips Wisata ke BaduySELAIN mempersiapkan fisik jika ingin menginap di Kampung Baduy, kita juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yang berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy. Paling tidak mematuhi pe… Read More
  • Yogyakarta berusaha tarik wisatawan asal China Pengunjung China-ASEAN Expo (CAEXPO) mendapat kesempatan untuk mengenal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih jauh, termasuk keindahan dan kekayaan budayanya. Itu karena Yogyakarta telah terpilih sebagai salah satu Kota… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.