Tuesday, April 12, 2016

Sri Lanka PM mengatakan proyek pelabuhan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain

Investasi China di Sri Lanka tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, termasuk India, menurut Perdana Menteri negara pulau itu. Selama kunjungan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe ke Beijing, pemerintah Sri Lanka berusaha lebih banyak menarik investasi meskipun klaim kompensasi dari sebuah perusahaan China yang terlibat dalam proyek pelabuhan utama yang belum terselesaikan.

Wickremesinghe, yang mengadakan kunjungan pertamanya ke China selama akhir pekan, mengatakan pemerintahnya memberikan status khusus untuk proyek Colombo Port City dan bahwa masa depan pelabuhan menguntungkan telah menarik banyak investor China.

"Kota pelabuhan dan megalopolis bukanlah ancaman bagi siapa pun. Ini kesempatan bagi setiap orang untuk membuat uang," katanya. "Kami bertemu dengan banyak perusahaan China dan mereka semua tertarik datang ke Sri Lanka," kata Wickremesinghe.

Proyek Pelabuhan Kota, dikontrak oleh BUMN China Communications Construction Co pada 2013 dengan investasi US $ 1,4 miliar, investasi terbesar asing di Sri Lanka. Namun, proyek ini dihentikan pada bulan Januari tahun lalu setelah pemerintah baru Sri Lanka memerintahkan tinjauan ulang atas dampak lingkungan.
.
Perusahaan China, yang telah memperkirakan bahwa suspensi akan menyebabkan kerugian lebih dari $ 380.000 per hari, telah berupaya kompensasi sebesar $ 125 juta, menurut pemerintah Sri Lanka, yang telah mengatakan tidak bisa membayar dan ingin bernegosiasi. Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan kepada Wickremesinghe bahwa China akan bekerja sama dengan Sri Lanka untuk mendorong dimulainya kembali proyek.

Wickremesinghe mengatakan bahwa ia tidak membahas masalah kompensasi dengan para pemimpin China selama kunjungannya, karena ia tidak berpikir itu adalah masalah besar. Dia mengatakan kota pelabuhan adalah perusahaan patungan yang melibatkan perusahaan China dan Sri Lanka, namun perusahaan India akan diterima untuk bergabung. pemerintahannya telah melakukan diskusi tentang masalah ini dengan pemerintah China dan bank-bank China.

Kota pelabuhan merupakan bagian dari rencana untuk "megalopolis kota Colombo" dengan populasi 8 juta, dan akan ada lebih banyak kesempatan untuk perusahaan infrastruktur China, kata Wickremesinghe.
"Kami menyambut investasi China di bidang termasuk pariwisata, infrastruktur dan listrik," tambahnya.
Menggambarkan Sri Lanka sebagai negara yang paling penting di Samudera Hindia untuk Initiative China tentang satu sabuk dan satu Jalan, Wickremesinghe mengatakan negaranya menghidupkan kembali posisinya sebagai hub Samudera Hindia, yang terhubung ke China-diusulkan dalam Maritime Silk Road abad ke-21.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.