Pemerintah Sri Lanka akhir kembali menyetujui pembangunan Port City oleh perusahaan China

Kabinet Sri Lanka telah memberikan persetujuan untuk proyek China senilai satu miliar dolar untuk pembangunan Port City untuk memulai kembali bekerja di ibukota itu setelah sempat ditangguhkan oleh pemerintah Maret lalu. Menteri Perdagangan Internasional Malik Samarawickrama mengatakan bahwa pemerintah akan mengirim surat resmi kepada investor China mengenai pendanaan proyek untuk mulai bekerja.

"Mereka bisa pergi ke depan dan mulai bekerja sebagai segala hal yang berkaitan dengan proyek telah diselesaikan. Minggu depan kami akan resmi menginformasikan kepada perusahaan China," kata Samarawickrema. Proyek ini didanai oleh China Communication Construction Company Limited (CCCC).
Proyek 1,4 miliar dolar yang akan menjadi yang pertama dari jenisnya di Asia Selatan mulai konstruksi berdekatan dengan Galle Face Green dan dekat Colombo Harbour pada September 2014 di bawah pemerintahan sebelumnya. Namun, itu ditangguhkan oleh pemerintah baru Presiden Maithripala Sirisena pada Maret tahun lalu, enam bulan setelah mulai konstruksi, Pemerintah baru mengatakan bahwa proyek perlu ditinjau kembali perihal dampak lingkungan.

Pelabuhan Kota diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal dengan menghasilkan jutaan dolar, itu akan menciptakan lebih dari 10.000 lapangan pekerjaan.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa negara pulau akan memiliki "keuangan dan kawasan bisnis yang unik" di Colombo ketika Port baru di resmikan nanti, Proyek ini mencakup marina dan klub kapal pesiar, pusat boulevard, kompleks apartemen dengan pemandangan laut dan hotel bintang lima, pusat perbelanjaan dan pusat hiburan, ruang kantor, sebuah lapangan golf mini, dan banyak fasilitas modern lainnya.

Port City juga penting dalam program pembangunan megapolis pemerintah yang diluncurkan tahun ini dan ditetapkan untuk mengubah ibukota dan sekitarnya di tahun-tahun mendatang.