Thursday, January 21, 2016

Seminar Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia


Sidang pleno ke-2 Konferensi "Membangun Hubungan Kemitraan demi Perdamaian Kawasan: Pelaksanaan Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia di Asia Tenggara" kemarin di Kota Haikou, China.

Pertemuan kali ini diselenggarakan oleh Institusi Penelitian Laut China Selatan bersama Pusat Institusi Studi Strategi dan Urusan Internasional Indonesia. Pejabat, cendekiawan dan akademis dari China, Indonesia, Vietnam, Singapura, Malaysia, Laos, Myanmar, Kamboja, Brunei, Filipina, Thailand dan negara-negara lain yang berjumlah lebih dari 60 orang ikut menghadiri konferensi tersebut.

Ketua Institusi Penelitian Laut China Selatan Wu Shicun dalam pidato pembukaan secara komprehensif menganalisis status geopolitik Laut China Selatan pada masa kini, Ia menunjukkan bahwa perubahan struktur geopolitik Laut China Selatan pada masa depan akan berfokus pada pembangunan terumbu, arbitrase Laut China Selatan dengan Filipina, dan negosiasi Laut China Selatan serta pengaruh negatif dari Arbitrase Laut China Selatan yang diajukan Filipina. Dia menyarankan agar melakukan pengendalian secara tepat dalam hubungan China-AS yang bersangkutan dengan Laut China Selatan, berupaya untuk memajukan kerja sama pragmatis maritim China-AS, yang menguntungkan untuk memupuk saling kepercayaan politik, mendorong pelaksanaan "Deklarasi tentang Aksi Para Pihak di Laut China Selatan" dan konsultasi "Pedoman Perilaku Laut China Selatan" guna memberikan jaminan institusional bagi sengketa Laut China Selatan.

CRI


Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.