Thursday, July 16, 2015

Wartawan Turki membantah rumor Ramadhan di larangan di Xinjiang-China

Hal ini tidak benar bahwa China telah melarang muslim lokal di Xinjiang melaksanakan bulan suci Ramadhan, seorang wartawan Turki yang saat ini dalam perjalanan di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di barat laut China mengatakan kepada radio lokal Turki dalam sebuah wawancara.

Berbicara pada program live di Radio, Sadi Kaymaz mengatakan ia menghadiri shalat dengan Muslim lokal di Xinjiang selama bulan Ramadhan.

"Masjid itu penuh sesak, dan saya melihat tidak ada yang berhenti karena ingin memasuki atau meninggalkan masjid," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya diundang untuk buka puasa dan sahur bersama dengan keluarga muslim lokal.

Kaymaz dan rekan-rekannya dari China Radio International mengambil waktu 10 hari perjalanan wawancara di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur mulai dari 9 Juli.

Ramadhan berlangsung dari 18 Juni-18 Juli tahun ini. Selama musim ini puasa dan refleksi spiritual, Muslim tidak makan atau minum dari matahari terbit sampai senja. Hal ini banyak dilakukan oleh umat muslim di Xinjiang termasuk etnis minoritas Hui, Uygur, Kazak, Uzbec, Tajik dan Kyrgyz.

Rumor telah beredar di beberapa jaringan sosial di minggu terakhir bahwa China melarang muslim shalat dan puasa selama bulan Ramadhan. berita ini di edarkan oleh Media barat yang anti China...

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.