Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia digelar di Tokyo hari ini. Sejumlah bank utama dari China seperti Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), China Construction Bank (CBC), dan Agricultural Bank of China (ABC) absen dalam pertemuan itu.
Bank-bank dari china itu semuanya adalah bank besar dengan nilai saham termasuk sepuluh besar dunia. Absennya bank-bank itu berkaitan erat dengan persengketaan china dan Jepang sekitar masalah Pulau Diaoyu yang diakibatkan "pembelian" Pulau Diaoyu secara ilegal oleh pemerintah Jepang. Bank china tidak menghadiri pertemuan di Tokyo karena khawatir nuansanya yang negatif.
Pertemuan tahunan Tokyo kali ini bertema "mengatasi krisis dan memelihara pemulihan berkelanjutan". IMF khawatir, absennya bank china di pertemuan tahunan akan mempengaruhi kualitas pertemuan ini.
Hubungan bilateral china dan Jepang telah mendingin sampai titik nadir sejak normalisasi hubungan. Hal itu diakibatkan aksi "nasionalisasi" pemerintah Jepang terhadap Pulau Diaoyu sejak 10 September. Memburuknya hubungan telah merugikan hubungan ekonomi perdagangan kedua negara. Dunia khawatir, ekonomi dunia yang dalam proses pemulihan pasti akan mengalami dampak serius.
Zhang Monan dari Pusat Informasi Nasional china mengatakan, rangkaian efek yang diakibatkan persengketaan Pulau Diaoyu tidak hanya membekukan ekonomi perdagangan china dan Jepang, tetapi juga akan menimbulkan terpaan terhadap rantai suplai Asia bahkan ekonomi seluruh dunia.
Setelah terjadi krisis moneter global, negara-negara di Asia berkeinginan keras untuk meningkatkan kerja sama regional, khususnya di bidang penghapusan rintangan, kerja sama lintas negara, dan logistik untuk mengatasi dampak negatif dari pasar Eropa dan Amerika. Tetapi tindakan salah pemerintah Jepang dalam masalah Pulau Diaoyu telah serius menghalangi proses itu.
Rantai suplai Asia adalah bagian dari sirkulasi ekonomi global. Jepang adalah negara pemasok produk terbesar kedua di dunia setelah china. Jepang juga adalah negara pemasok produk terpenting bagi china. Lebih dari sepertiga produk antara yang diimpor china dari negara Asia disuplai melalui Jepang.
Sejak Jepang mengumumkan "pembelian" Pulau Diaoyu, ekspor produk Jepang ke china mendapat pukulan telak. Zhang Monan menyatakan, apabila hubungan bilateral terus tegang, dipastikan akan mengakibatkan menurunnya suplai produk antara oleh Jepang, sehingga menimbulkan rangkaian efek global, dan memperburuk ekonomi dunia yang memang sudah sangat sutlit.
Mayoritas pengamat internasional berpendapat, pemerintah Jepang harus sesegera mungkin mengoreksi kesalahan, agar hubungan China dan Jepang bisa kembali ke jalur yang tepat, yang pasti bermanfaat bagi kedua negara, bahkan bagi regional dan seluruh dunia.
Wakil Profesor Walte dari Oxford University mengatakan, seluruh dunia kini mengalihkan sorotan pada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Asia Timur, dan mengambil sikap wait and see, untuk mengamati apakah Asia Timur masih bisa diandalkan, atukah kawasan itu akan terjerumus dalam kancah bentrokan. Ini adalah sebab krisis antara china dan Jepang menjadi perhatian seluruh dunia.
semoga panda dapat hajar si ninja cebol yg banyak hutang darah
ReplyDelete