Keberhasilan China dalam melakukan pertemuan dan docking manual pertama antara pesawat antariksa berawak Shenzhou-9 dan modul laboratorium antariksa Tiangong-1 yang sedang mengorbit tanggal (24/6) menjadikan China negara ketiga yang menguasai sekaligus teknologi pertemuan dan docking otomatis dan manual.
Dilihat dari perkembangan teknologi antariksa dewasa ini, stasiun antariksa merupakan platform ideal untuk mengembangkan sumber daya antariksa, namun stasiun tersebut tidak bisa bolak balik antara bumi dan antariksa, dan dapat mengirim astronot dan barang ke stasiun antariksa hanya dengan menggunakan pesawat antariksa dan teknologi docking di antariksa. Maka menguasai teknologi pertemuan dan docking antariksa mempunyai arti penting dan merupakan prasyarat bagi pembangunan stasiun antariksa.
Namun teknologi pertemuan dan docking antariksa sangat rumit, dan sejauh ini hanya Amerika Serikat, Rusia dan China yang menguasai sepenuhnya teknologi itu secara independen. Docking pesawat kargo antariksa Eropa dengan stasiun antariksa internasional menggunakan teknologi Rusia, sedang docking pesawat kargo antariksa Jepang dengan stasiun antariksa menggunakan teknologi Amerika Serikat.
Kini pertemuan dan docking pesawat antariksa terumtama menggunakan cara otomatis dan manual, kedua-duanya memiliki keunggulan sendiri.
Dalam sejarah perkembangan antariksa berawak, Amerika Serikat terutama menggunakan cara manual, dan hanya dua kali mengalami kegagalan; sedang Uni Soviet dan Rusia terutama menggunakan cara otomatis, dan 15 kali mengalami kegagalan, sebab utamanya karena dalam melakukan pertemuan dan docking antariksa di masa awal, peralatan yang digunakan kurang tinggi mutunya sehingga sering mengalami gangguan. Sejalan dengan semakin stabilnya mutu peralatan yang digunakan, pertemuan dan docking antariksa di masa datang terutama akan dilakukan secara otomatis, dengan cara manual sebagai cadangan. Bila pengendalian otomatis tidak berfungsi, pengendalian manual akan menjadi pilihan, dengan demikian pertemuan dan docking dapat dilakukan dengan lebih ekonomis dan handal.
Tetapi astronot dituntut lebih tinggi untuk melakukan pertemuan dan dockong manual, karena pesawat antariksa yang terbang dengan kecepatan tinggi di orbit memiliki massa sangat besar. Maka adalah suatu proses yang sangat sulit dan rumit untuk mengaitkan kedua pesawat antariksa tersebut. Astronot harus memiliki keserasian yang tinggi antara mata dan tangan, kecermatan tinggi dalam mengoperasikannya, dan psikologi yang stabil.
Untuk misi penerbangan kali ini, astronot China Liu Wang dapat memenuhi tugasnya dengan baik. Sebelumnya, Liu Wang telah melakukan lebih 1.500 kali latihan terkait di bumi.
Keberhasilan China dalam melakukan docking manual telah meletakkan dasar yang kokoh bagi pembangunan stasiun antariksa pada tahun 2020.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.