Etnis Hui adalah salah satu etnis minoritas yang teramai di China. Berdasarkan sensus pada tahun 1990, penduduk etnis itu berjumlah lebih 8.6 juta orang, menduduki tempat ke-4 diantara semua etnis minoritas di Tiongkok.
Kawasan pemukiman penduduk etnis Hui sangat luas, hampir semua daerah di China terdapat penduduk etnis itu. Penduduk etnis Hui tinggal secara berkelompok di Daerah Otonomi Etnis Hui Ningxia, Provinsi Gansu, Qinghai, Daerah Otonomi Etnis Uygur Xinjiang, Provinsi Henan, Hebei, Shangdong dan Yunnan. Penduduk etnis Hui biasanya tinggal secara berkelompok di daerah yang terdapat masjid.
Daerah Otonomi Etnis Hui Ningxia memiliki jumlah penduduk etnis Hui yang paling banyak, wilayah itu dikenal sebagai kampung halaman etnis Hui. Pemandangan di wilayah itu sangat indah, ada hutan hijau dan padang pasir yang luas. Sungai Kuning yang didikenali sebagai sungai ibunda di Tiongkok dalam wilayah itu. Penduduk etnis Hui bersama-sama penduduk etnis lain rajin bekerja dan menjadikan wilayah itu sangat makmur.
Karena area kediaman etnis Hui sangat luas, penduduk etnis itu di berbagai tempat juga bekerja dalam bidang yang berbeda. Penduduk etnis Hui di Gansu, Qinghai dan Ningxia lebih mengutamakan sektor pertanian, dan peternakan, penduduk etnis itu di Xinjiang dan Mongolia Dalam lebih mengutamakan peternakan, penduduk etnis itu di Henan, Hebei dan Shandong selain bekerja di sektor pertanian, juga pandai berdagang, penduduk etnis itu di berbagai daerah di Tiongkok barat daya bekerja di bidang pertanian, bisnis dan transportasi, penduduk etnis Hui di Provinsi Hainan bekerja di sektor perkapalan dan perikanan.
Karena area kediaman etnis Hui di Tiongkok sangat luas, penduduk etnis itu biasanya tinggal berbatasan dengan penduduk etnis lainnya di berbagai tempat. Misalnya, penduduk etnis Hui di Xinjiang dan Mongolia Dalam biasanya tinggal berbatasan dengan penduduk etnis Vygur, Kazak dan Mongol, Tibet mereka tinggal berbatasan dengan penduduk etnis Tibet. Penduduk Etnis Hui hidup aman sentosa bersama-sama penduduk berbagai etnis lain di seluruh tempat di Tiongkok, mereka saling mempelajari dan berkembang maju bersama-sama.
Penduduk etnis Hui menggunakan bahasa Mandarin, bahasa itu telah memainkan peranan penting untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kebudayaan etnis itu. Di samping itu, penduduk etnis Hui yang tinggal di berbagai tempat Tiongkok juga fasih bahasa etnis lain di kawasan itu. Misalnya, penduduk etnis Hui di Xishuangbanna Yunnan bukan saja fasih bahasa Dai, juga memakai pakaian tradisional etnis Dai dan tinggal di rumah berbentuk arsitektur tradisional etnis Dai, penduduk etnis Hui di Tibet juga mahir berbicara bahasa Tibet.
Etnis Hui di seluruh tempat di Tiongkok beragama Islam. Agama Islam telah memainkan peran penting dalam bidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan kebiasaan etnis itu dan menjadi bagian penting dalam kebudayaan tradisional etnis Hui.
Kalau penduduk etnis Hui berhijrah ke suatu tempat yang lain, mereka akan tinggal secara berkelompok dan membangun sebuah desa, setelah membangun sebuah masjid, penduduk etnis itu biasanya tinggal di sekeliling masjid tersebut. Masjid yang dibangun etnis itu sangat terkenal dalam sejarah pembangunan Tiongkok dan merupakan bagian penting dalam warisan budaya bangsa China.
Walaupun keberadaan etnis Hui agak lewat dalam sejarah peradaban China, tetapi etnis itu sangat makmur dan maju dan telah memberi kontribusi yang besar terhadap peradaban Tiongkok.