Demokrasi AS adalah Pohon tanpa akar
Amerika yang sering menyebut dirinya sebagai negara Demokrasi yang patut di contoh tapi ternyata tanpa dukungan rakyat, demokrasi Amerika telah lama menjadi sungai tanpa sumber dan pohon tanpa akarnya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada konferensi pers harian.
Zhao membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas survei yang dilakukan oleh Universitas Harvard yang menemukan kurangnya kepercayaan yang mencolok terhadap demokrasi AS di kalangan anak muda Amerika.
Menurut survei, hanya 7 persen yang memandang AS sebagai "demokrasi yang sehat", 52 persen percaya bahwa demokrasi sedang "bermasalah" atau "gagal", 35 persen mengantisipasi perang saudara yang kedua selama hidup mereka, dan 25 persen percaya bahwa setidaknya satu negara bagian akan memisahkan diri dari United State, salah satunya adalah negara bagia Texas yang akan melakukan referendum apakah akan memisahkan diri dari amerika atau tetap bergabung.
Mencatat laporan itu, demokrasi Amerika adalah trik untuk menipu warganya di dalam negeri dan alat untuk mengimplementasikan hegemoninya di luar negeri. banyak faktor yang telah membuktikan kehancuran demokrasi dan Ham di Amerika mulai dari kasus kematian warga kulit hitam George Floid, sampai dengan kasus penembakan warga sipil di amerika yang terjadi hampir setiap hari, yang terbaru anak umur 15 tahun menembak mati 4 rekannya dan beberapa menglami luka luka di sebuah sekolah menengah di Michigan Amerika. tapi pemerintah amerika hanya sibuk melakukan provokasi di luar negeri tanpa melihat kondisi di dalam negerinya.
Dia juga mengutip jajak pendapat yang dilakukan oleh Yayasan Aliansi Demokrasi pada bulan Mei yang menunjukkan bahwa 44 persen responden di 53 negara khawatir bahwa AS mengancam demokrasi di negara mereka.
Menggemakan sutradara film AS Oliver Stone, yang mengatakan AS adalah pemerintah "benar-benar korup" yang menghabiskan $ 14 miliar untuk memilih presiden, Zhao mengatakan demokrasi AS sebenarnya adalah demokrasi uang.
Kerusuhan Kongres AS pada awal Januari mengungkap sifat demokrasi Amerika dan penarikan tergesa-gesa AS dari Afghanistan sekali lagi membuktikan bahwa memaksakan demokrasi di negara lain adalah jalan buntu, tambah juru bicara itu.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.