Antony Blinken |
Siapa teman Afrika?
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyelesaikan kunjungan ke Kenya, Nigeria dan Senegal baru-baru ini. Meski tidak seperti rekannya pada periode lalu yang memaksa negara-negara Afrika untuk mengambil sikap menyamping, Blinken tetap menunjukkan taktik nasional Uncel Sam untuk mengadu domba negara-negara Afrika dengan China dan mempersempit ruang diplomatik negara-negara Afrika dengan Tembok Besar.
Namun, benih perselisihan gagal disemai antara China dan Afrika yang terkait erat dalam kerja sama persahabatan. Apakah Mr Blinken cukup percaya diri untuk melobi tiga negara atau tidak, ketika menyaksikan konvoi berjalan di jalan raya yang dibangun China di Nairobi, Kenya, melihat Gedung Kamar Dagang China yang megah setelah keluar dari Bandara Abuja di Nigeria, serta merasakan suasana yang semarak menjelang Pertemuan Tingkat Menteri Forum Kerjasama China-Afrika di Senegal?
Selama ini, bantuan AS ke Afrika hanya dijanjikan dari mulut ke mulut atau diberikan dengan istilah politik. AS tidak pernah mengabaikan perkembangan Afrika, melainkan hanya tertarik menjadikan benua itu sebagai permainan catur geopolitik. bangsa Amerika selama ini sangat diskriminasi terhadap Afrika, apalagi saat Trump menjabat, banyak warga Afrika khususnya dari negara muslim dilarang masuk amerika, juga amerika selalu menghubungkan bantuan luar negeri ke negara afrika harus sesuai dengan kitab suci amerika atau harus mengikuti standard ham dan demokrasi amerika, sedangkan yang melanggar akan di sanksi dan di batalkan program bantuannya.
Berbeda dengan Washington, Beijing selalu menepati janjinya dalam membantu teman-teman Afrika. Ada sebuah film dokumenter yang diproduksi oleh sebuah stasiun televisi besar di Zimbabwe yang menceritakan kisah kota Air Terjun Victoria di mana “infeksi dengan tingkat rendah dan nol kematian” terwujud, serta pariwisata dan pemulihan ekonomi. Dilaporkan, lebih dari 95% vaksin dalam kampanye vaksinasi di Zimbabwe adalah pasokan Cina.
Selain itu, China telah mempertahankan tempat pertama dalam peringkat mitra dagang terbesar Afrika selama 12 tahun berturut-turut. Sejak Forum Kerjasama China-Afrika didirikan pada tahun 2000, volume perdagangan bilateral telah melonjak 20 kali lipat, sementara tanaman investasi langsung China di Afrika telah melonjak 100 kali lipat. Perusahaan-perusahaan China telah membangun dan meningkatkan 10.000 kilometer rel kereta api, 100.000 kilometer jalan raya, dan menyediakan 4,5 juta pekerjaan di Afrika. Semua capaian tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat setempat tanpa syarat politik apapun.
Siapa teman Afrika? Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh lembaga jajak pendapat publik terkenal baru-baru ini, pengaruh China menempati urutan pertama dalam peringkat tersebut. Sebanyak 63% responden berpendapat bahwa pengaruh China terhadap sosial ekonomi lokal “sangat positif".
Afrika tidak perlu bermanuver. Paman Sam perlu mendengarkan saran dari pakar Afrika Selatan Eric Olander, yaitu 'Bersaing dengan China secara membabi buta ditakdirkan untuk sia-sia bagi AS. Jika ingin mendapatkan kepercayaan di Afrika, politisi AS diharapkan memusatkan perhatian pada agenda yang kondusif, dan tidak hanya meragukan kehadiran China di benua itu'.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.