Saturday, October 8, 2016

Gedung Putih Nyatakan Belum Mulai Proses Pencabutan Persetujuan Kerja Sama Pertahanan AS-Filipina

Juru bicara Gedung Putih AS Ernest kemarin di Washington menyatakan, pencabutan atau revisi persetujuan kerja sama pertahanan antara AS dan Filipina harus melalui prosedur resmi, sejauh ini prosedur tersebut belum dimulai.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte hari Minggu lalu mengatakan, dirinya telah memerintahkan pengkajian Persetujuan Kerja Sama Pertahanan Filipina-AS, dan tidak mengesampingkan kemungkinan meminta semua tentara AS ditarik dari Filipina.

Menghadapi perkataan Duterte, Ernest menyatakan, persetujuan kerja sama pertahanan adalah persetujuan mempunyai daya ikat hukum bagi AS dan Filipina, pencabutan atau revisi persetujuan harus melalui prosedur yang resmi, sejauh ini prosedur tersebut belum dimulai.

Sejak Duterte menjabat sebagai presiden, hubungan Filipina-AS muncul keretakan. Karena perkataannya yang menghina Presiden AS Barack Obama, AS telah membatalkan pertemuan puncak di Vientiane, Laos pada September lalu. Belakangan ini, Duterte menyatakan Filipina tidak akan mengadakan patroli bersama dengan AS di Laut Tiongkok Selatan, juga berpendapat AS harus menarik tentara dari bagian selatan Filipina. Ada media berpendapat, Filipina sedang sengaja memperlebar jarak dengan AS.

Menyinggung apakah permusuhan Duterte kepada AS akan merusak hubungan mitra AS-Filipina, Ernest menyatakan, AS dengan teguh mengupayakan hubungan kemitraan antara kedua negara, kerja sama antara keduanya membawa manfaat bagi Filipina dan rakyat Filipina, misalnya menguntungkan pembangunan kemampuan keamanan laut Filipina, membantu Filipina menangani ancaman ekstrimisme dan penanggulangan bencana.

Ia menekankan, Obama sedang berupaya terus memperkuat hubungan kemitraan AS-Filipina. CRI

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.