Zhang Min mengatakan, beberapa tahun terakhir ini, proyek kerja sama kapasitas produksi antara China dan Indonesia menyesuaikan diri dengan titik berat perkembangan Indonesia, meliputi banyak sektor dan jumlah modal yang ditanam juga sangat besar. Sektor tenaga listrik adalah sektor yang sedang didorong dan didukung oleh Indonesia, perusahaan tenaga listrik China telah dengan aktif ambil bagian dalam pembangunan pabrik pembangkit listrik di Indonesia termasuk PLTU dan PLTA. Karena Indonesia mengambil kebijakan larangan ekspor bahan tambang mentah, jadi beberapa perusahaan besar China membangun pabrik smelter di Indonesia. Infrastruktur adalah titik berat perkembangan Indonesia, banyak perusahaan China datang ke Indonesia dan ambil bagian dalam proyek pembangunan jalan, pelabuhan, jalan kereta api dan jembatan di Indonesia, dengan memanfaatkan dana pemerintah China atau kredit bank-bank China.
Zhang Min menunjukkan, Indonesia memandang penting pembangunan taman industri, maka perusahaan-perusahaan China telah membangun Taman Pertanian Guangxi, Taman Pengolahan Qingshan dan sejumlah taman industri lainnya. China berinvestasi di banyak sektor misalnya semen, baja besi, bahan bangunan, energi, automotif, pertanian, elektronik, telekomunikasi dan properti.
Zhang Min menyatakan, sejumlah besar proyek infrstruktur misalnya kereta api cepat Jakarta-Bandung akan mendorong perkembangan industri terkait Indonesia. Sekarang, lebih dari 1000 perusahaan China mengadakan perdagangan, pemborongan proyek dan investasi di Indonesia. Nilai invesasi China di Indonesia telah mencapai 500 juta dolar AS pada triwulan pertama tahun ini, dan menjadi negara sumber investasi asing terbesar ke-4 bagi Indonesia. (CRI)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.