Tuesday, July 19, 2016

Kaisar Jepang akan turun Takhta

Kaisar Japan Akihito
Kaisar Jepang Akihito, yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya di atas takhta mencoba untuk menyembuhkan luka Perang Dunia II, bermaksud untuk turun takhta dalam beberapa tahun mendatang, NHK melaporkan, ini adalah langkah yang akan belum pernah terjadi sebelumnya di era Jepang modern.

Kaisar 82 tahun, yang telah menjalani operasi jantung dan dirawat karena kanker prostat dalam beberapa tahun terakhir, menyatakan niatnya untuk turun takhta kata NHK. Itu tidak mengutip alasan dan pejabat di lembaga tersebut tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar. Akihito telah mulai mengurangi tugas resminya, menyerahkan beberapa beban untuk ahli warisnya, Putra Mahkota Naruhito, 56 tahun.

Lahir pada tahun 1933, Akihito adalah pewaris dari Kaisar Hirohito, berbeda dengan Kaisar sebelumnya Hirohito yang terlibat dalam perang dunia ke II, Kaisar Akihito terlihat lembut menandai ulang tahun ke-70 akhir Perang Dunia II tahun lalu dengan ekspresi "penyesalan yang mendalam", keberangkatan dari pernyataan dia sebelumnya dipandang oleh beberapa pengamat sebagai upaya untuk memberi peringatan kepada kubu nasionalis Jepang yang konservatif.

"Melihat kembali masa lalu, bersama-sama penyesalan mendalam atas perang, saya berdoa agar tragedi ini perang tidak akan terulang dan bersama-sama dengan orang-orang menyampaikan belasungkawa yang mendalam saya bagi mereka yang jatuh dalam pertempuran dan kerusakan akibat perang," katanya.

Sementara ayah Akihito adalah sosok yang kontroversial, Akihito "adalah kaisar yang pertama pasca-perang untuk merangkul (pasifis) konstitusi dan perannya sebagai simbol persatuan nasional", kata Koichi Nakano, seorang profesor ilmu politik di Universitas Sophia di Tokyo.

"Dia peduli banyak tentang isu-isu perang dan rekonsiliasi (dengan negara-negara Asia). Naruhito telah membuat jelas bahwa ia akan melanjutkan dengan itu," tambah Nakano.

Akihito telah berupaya untuk mempererat hubungan Jepang dengan dunia melalui kunjungan ke luar negeri. Pada tahun 1992 ia menjadi raja pertama Jepang dalam memori hidup untuk mengunjungi China, di mana kenangan pahit agresi militer Jepang di masa lalu terjadi.

Kaisar Kōkaku, yang menyerahkan tahta pada tahun 1817, adalah kaisar Jepang terakhir yang juga turun tahta, kata NHK.

Akihito adalah pewaris kerajaan pertama yang telah menikah dengan seorang rakyat biasa, Michiko Shoda, putri seorang pengusaha kaya.

Di bawah AS, konstitusi pasca perang, kaisar Jepang adalah "simbol negara dan kesatuan Rakyat", tanpa kekuasaan politik.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.