Thursday, April 14, 2016

Mimpi beberapa generasi untuk memiliki kapal Induk

Zhang Xusan, mantan wakil admiral dari PLA Navy, mengatakan kepada Xinhua News Agency bahwa membangun sebuah kapal induk adalah mimpi bersama oleh beberapa generasi orang-orang China.

"Setiap negara yang ingin menjadi kekuatan dunia tidak dapat melakukannya tanpa konstruksi dan penerapan kapal induk," Zhang mengatakan.

Mimpi China memiliki sebuah kapal induk dapat di telusuri kembali sejak tahun 1928, ketika komandan angkatan laut China Chen Shaokuan mengusulkan pembangunan sebuah kapal induk untuk pemerintah Kuomintang, 10 tahun setelah kapal induk pertama di dunia diluncurkan di San Francisco.

Para pendiri Republik Rakyat China juga menyatakan penyesalan tentang tidak memiliki sebuah kapal induk. Pada tahun 1973 selama pertemuan dengan pengunjung asing, Perdana Menteri China Zhou Enlai menyesalkan bahwa "kami pulau Nansha dan Xisha ditempati oleh Vietnam Selatan. Tanpa sebuah kapal induk, kita tidak bisa membiarkan angkatan laut kita untuk melawan hanya dengan bayonet."

"Memiliki sebuah kapal induk adalah standar untuk sebuah negara yang kuat. Ini adalah simbol dari kemampuan komprehensif suatu negara, kemampuan militer, terutama kemampuan angkatan laut," kata Zhang Junshe, seorang peneliti dari PLA Naval Studi Militer Research Institute.

Hanya ketika daya keseluruhan, daya dan teknologi ekonominya mencapai tingkat tertentu dapat sebuah negara membangun sebuah kapal induk, yang pada gilirannya akan memperkuat pertahanan militer dan mempromosikan modernisasi militer, katanya.

Selain itu, dengan garis pantai 18.000 kilometer, sangat penting bagi China untuk mengembangkan operator, kata Zhang. Dia menyarankan China harus memiliki setidaknya tiga operator, satu untuk patroli, satu untuk pelatihan dan satu lagi untuk dukungan pemeliharaan.

Yin Zhuo, seorang peneliti senior di PLA Navy bagian Peralatan Research Center, mengatakan kepada CRI di bulan Maret bahwa China perlu membangun kekuatan maritim untuk mengamankan kepentingan nasionalnya baik lepas pantai dan di laut lepas, mengutip fakta bahwa 60 persen dari  impor minyak China perjalanan melalui Samudera Hindia dan Laut China Selatan.

"Pada tahun 2030, China kemungkinan akan menjadi kreditur terbesar, dan pekerja China di luar negeri  jumlahnya bisa jutaan. Menjaga keamanan orang-orang China dan aset di luar negeri akan menjadi tugas untuk angkatan laut, termasuk armada kapal induk," Yin mengatakan.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.