Friday, April 1, 2016

Dewa Puisi China Li Bai


Li Bai yang berasal dari etnis  Han dilahirkan pada tahun 701 dan meninggal dunia pada tahun 762 Masehi. Dia mendapat gelar "Qing Lian Ju Shi" (Penghuni di tebing Danau Bunga Teratai Hijau) masih memiliki nama sampingannya, yaitu Li Tai Bai.

Li Bai diakui sebagai penyair romantis yang gemilang pada zaman Dinasti Tang. Karya-karyanya bergaya dan memukau hati dengan penuh khayalan yang beraneka macam. Dia mahir memilih kata-kata yang sesuai dengan nada yang diperlukan sehingga berhasil membuat karya puisinya seolah-olah suatu karya musik. Jika dilihat dari segi keseluruhan, karya ciptaan Li Bai selalu diibaratkan sebagai batu permata yang alami.

Demi mewarnai karyanya, Li Bai sering menimba bahan-bahan dari balada dan mitos tradisional China. Keberhasilannya dalam bidang puisi romantis menempatkan dia pada posisi yang setinggi dengan Qu Yuan, sastrawan yang tersohor yang hidup pada zaman Negara-negara Berperang, sekitar seribu tahun sebelum Li Bai. Keduanya diakui sebagai pendorong utama dalam mengembangkan puisi romantis pada zaman kuno di China.

Jika hanya mengevaluasi pencapaian puisi pada zaman Dinasti Tang, Li Bai diberi posisi yang setinggi dengan Du Fu, penyair yang cemerlang yang pandai menghasilkan karya yang berunsur sejarah. Keduanya dijuluki "Li Du".

Ada seorang lagi penyair yang mungkin dapat dibandingkan dengan Li Bai, yaitu Li He. Dia juga mahir menghasilkan karya yang berunsur romantis dengan menggunakan kata-kata yang berlebihan untuk menciptakan khalayan yang luar biasa. Cuma, karya-karya Li Bai terlihat alami, yaitu tidak nampak efek yang dibuat-, sedangkan Li He cenderung memilih-milih kata bagi mereka-rekakan karyanya.

Li He masih suka mengisi cerita sejarah atau pepatah dari tokoh ternama ke dalam karyanya sehingga karyanya terlihat penuh dengan unsur "kesengajaan". Proses menghasilkan puisi yang dilakukan oleh Li He dapat dianggap sebagai "berhempas pulas menggunakan setiap titik peluhnya", tetapi proses yang dilakukan oleh Li Bai dianggap "sebebas-bebasnya".

Pada hakikatnya, pencapaian kedua orang Li Bai dan Li He dalam bidang puisi tidak mungkin dinilai pada taraf yang setimpal.

Nenek moyang Li Bai berasal dari Cheng Ji, Longxi (Kabupaten Qinan, Provinsi Gansu sekarang). Pada tahun terakhir di zaman Dinasti Sui, yaitu tahun 617 Masehi, keluarga Li Bai pindah ke Kota Suiye di Asia Tengah (Tokmok, bagian utara Kyrgyzstan sekarang). Katanya, Li Bai lahir di sana.

Ketika Li Bai berumur 5 tahun, keluarganya pindah ke Kabupaten Zhangming, Kota Mianzhou (kabupaten Jiangyou, Provinsi Sichuan sekarang).

Li Bai mulai berjalan ke luar Provinsi Sichuan pada usia 20 tahun, dan menjelajah ke daerah yang sejauh ke Danau Dongting serta Sungai Xiang di selatan, dan negara Wu dan Yue di timur. Ketika itu, ia memilih tinggal di Anlu (Kabupaten Anlu, Provinsi Hubei sekarang).

Li Bai ingin mengenal teman baru dan bergaulan dengan kalangan elite melalui penjelajahannya, dengan tujuan mutlak disarankan oleh seseorang tokoh ternama untuk diangkat ke jabatan tinggi dalam pemerintahan. Dengan demikian, ia barulah kemungkinan merealisasikan cita-citanya dalam bidang politik.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.