Lembaga Keamana laut China mengumumkan kemarin bahwa dua kapal Coast Guard China melaksanakan patroli perairan dekat Kepulauan Diaoyu, yang menurut para ahli adalah rutin dilakukan untuk menjaga kedaulatan wilayah negara itu, setelah Jepang berjanji untuk mengusir "kapal angkatan laut China." jika berpatroli di wilayah itu.
"Hal ini biasa dan normal bagi China untuk mengirimkan kapal Coast Guard untuk patroli wilayah karena pihak China mengangap Kepulauan Diaoyu sebagai milik China," Lu Yaodong, direktur Institut Studi Jepang di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan kepada Global Times.
China telah mengirimkan kapal Coast Guard untuk patroli wilayah lima kali dalam dua bulan terakhir, menurut situs Oceanic Administration China.
Lu menambahkan bahwa Jepang harus berhenti memicu ketegangan di Laut China Timur, yang buruk bagi perkembangan hubungan bilateral dan kawasan Asia Timur Laut.
Jepang berjanji untuk menggunakan Angkatan laut Jepang untuk mengusir "kapal angkatan laut China" dari perairan dekat perairan Kepulauan Diaoyu.
"China memiliki hak untuk menavigasi dan patroli perairan teritorial dekat Kepulauan Diaoyu," kata juru bicara kementerian luar negeri China Hong Lei pada konferensi pers reguler.
"Kami meminta Jepang untuk tidak mengambil aksi provokatif yang dapat meningkatkan ketegangan, atau mungkin menghadapi konsekuensi," Hong dikutip oleh Kantor Berita Xinhua mengatakan.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan kemarin bahwa "jika kapal angkatan laut asing transit perairan kita untuk [tujuan] selain 'lintas damai,' kami akan memanggail kapal patroli Angkatan laut Jepang untuk mengussirnya."
Komentar Suga datang setelah Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa kapal-kapal angkatan laut Jepang akan dikirim untuk memaksa "kapal angkatan laut China" untuk meninggalkan wilayah tersebut jika mereka datang berjarak 22 kilometer dari pulau-pulau untuk alasan lain selain "lintas damai."
"Dengan memperkenalkan militernya ke dalam sengketa di Laut China Timur, Jepang telah secara sepihak meningkat ketegangan dan dapat menyebabkan perang," Wang Pin, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China.









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.