Changbai terletak di bagian tenggara Provinsi Jilin, Tiongkok barat laut, dan di perbatasan Korea Utara. Bagian utara Danau Surgawi masuk wilayah Tiongkok dan menjadi sumber bagi sungai Songhua. Luas Danau Surgawi sekitar 9,8 kilometer persegi dengan kedalaman sekitar 204 meter, adalah danau yang terdalam di Tiongkok. Karena terletak pada ketinggian 2.150 meter di atas permukaan laut, maka danau ini disebut sebagai "Danau Surgawi".
Chindo News
Informasi berita, sosial, budaya, etnik, militer, teknologi, dari negara China.
Chindonews.blogspot.com
Informasi berita, sosial, budaya, etnik, militer, teknologi, dari negara China. .
China-Indonesian Information
Informasi berita, sosial, budaya, etnik, militer, teknologi, dari negara China..
Pameran Mobile
Pameran Mobil Internasional.
Pertukaran Budaya
Kebudayaan adalah sesuatu hal yang baru yang menghasilkan nilai budaya.
Friday, September 30, 2011
Danau di Gunung Changbai
Changbai terletak di bagian tenggara Provinsi Jilin, Tiongkok barat laut, dan di perbatasan Korea Utara. Bagian utara Danau Surgawi masuk wilayah Tiongkok dan menjadi sumber bagi sungai Songhua. Luas Danau Surgawi sekitar 9,8 kilometer persegi dengan kedalaman sekitar 204 meter, adalah danau yang terdalam di Tiongkok. Karena terletak pada ketinggian 2.150 meter di atas permukaan laut, maka danau ini disebut sebagai "Danau Surgawi".
UAV di Pameran Aviation China 2011
Expo Aviation 14 - China akan diselenggarakan pada 21-24 September 2011 di China National Convention Center, Beijing. Pameran ini diselenggarakan oleh Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), China Aviation Industry Corporation (AVIC), Commercial Aircraft Corporation of China Ltd (COMAC), China Aviation Supplies Holding Company, dan China Promosi Ltd, Hong Kong, dan mendapat perhatian penuh dari Departemen dan Komisi Nasional China, Angkatan Udara (CAF), dan Angkatan Laut China.
Tiongkok sukses meluncurkan wahana target Tiangong-1
Tiongkok sukses meluncurkan wahana target Tiangong-1 dengan roket pembawa Long March 2FT1 pada 29 September 2011. Ini berarti ambisi Tiongkok dalam pembangunan stasiun ruang angkasa telah mencapai kemajuan tahap awal.
Proyek penerbangan antariksa berawak Tiongkok menerapkan strategi tiga tahap. Tahap pertama adalah meluncurkan pesawat antariksa berawak, yang telah diwujudkan melalui peluncuran pesawat antariksa berawak Shenzhou V dan Shenzhou VI. Tiongkok telah menjadi negara ketiga di dunia yang mampu melakukan penerbangan antariksa berawak secara independen. Tahap kedua adalah melakukan spacewalk, docking antara pesawat antariksa berawak dan wahana yang berada di luar angkasa sebagai laboratorium antariksa berawak. Misi ini telah mulai dilakukan melalui peluncuran pesawat Shenzhou VII dan wahana target Tiangong-1. Tahap ketiga adalah pembangunan stasiun ruang angkasa yang berskala besar dan berawak dalam waktu panjang.
Tiangong-1 adalah stasiun ruang angkasa uji coba. Misi utamanya adalah menguasai teknologi docking antar wahana antariksa, yaitu melakukan uji coba teknologi demi pembangunan stasiun ruang angkasa di masa mendatang. Tiangong-1 akan berturut-turut melakukan docking dengan pesawat antariksa Shenzhou VIII, Shenzhou IX, dan Shenzhou X. Penerapan docking semacam ini adalah inovasi yang sepenuhnya menunjukkan kecerdasan rakyat Tiongkok. Wahana target bisa berkali-kali melakukan docking dengan pesawat antariksa, sehingga bisa mengurangi frekuensi peluncuran wahana. Selain digunakan sebagai wahana untuk menguji teknologi docking, Tiangong-1 juga bisa digunakan sebagai laboratorium ilmu pengetahuan di luar angkasa. Boleh dikatakan, wahana Tiangong-1 bisa mewujudkan berbagai misi sekaligus dengan sekali peluncuran, sehingga sangat meningkatkan efisiensi penerbangan antariksa.
Penyambungan antariksa atau docking adalah salah satu teknologi yang paling sulit di bidang ilmu antariksa. Teknologi docking adalah prasyarat bagi pembangunan dan operasional stasiun ruang angkasa. Teknologi ini bisa melayani tiga target, yaitu pertama melayani pembangunan, operasional dan reparasi stasiun ruang angkasa; kedua, melayani misi penyediaan materi, dan astronot kepada stasion ruang angkasa yang beroperasi di orbit dalam jangka panjang; ketiga, melayani misi pendaratan di bulan dan eksplorasi angkasa luar. Apabila Tiangong-1 nanti sukses melakukan docking dengan pesawat antariksa, maka berarti Tiongkok telah menguasai teknologi antariksa secara terpadu, dan mendukung astronot Tiongkok secara bebas bolak-balik di angkasa luar, sehingga bisa mengeksploitasi sumber daya angkasa luar, sekaligus mendukung Tiongkok berpartisipasi dalam kerja sama internasional di bidang antariksa secara independen dan sama derajat.
Tiongkok masih menghadapi tantangan berat dalam mewujudkan misinya. Penyambungan antara dua wahana di antariksa diibaratkan memasukkan benang di bumi untuk melewati lubang jarum di udara yang berjarak ratusan kilometer, sehingga sangat rumit dan sulit. Untuk menghadapi kesulitan ini, Tiongkok telah melakukan persiapan yang efektif, dan penuh keyakinan terhadap docking sukses antara Tiangong-1 dan pesawat antariksa Shenzhou VIII. Usaha penerbangan antariksa Tiongkok pasti akan menyongsong era baru, dan Tiongkok akan menjadi negara ketiga di dunia yang sepenuhnya dan secara independen menguasai teknologi docking di luar angkasa.
Proyek penerbangan antariksa berawak Tiongkok menerapkan strategi tiga tahap. Tahap pertama adalah meluncurkan pesawat antariksa berawak, yang telah diwujudkan melalui peluncuran pesawat antariksa berawak Shenzhou V dan Shenzhou VI. Tiongkok telah menjadi negara ketiga di dunia yang mampu melakukan penerbangan antariksa berawak secara independen. Tahap kedua adalah melakukan spacewalk, docking antara pesawat antariksa berawak dan wahana yang berada di luar angkasa sebagai laboratorium antariksa berawak. Misi ini telah mulai dilakukan melalui peluncuran pesawat Shenzhou VII dan wahana target Tiangong-1. Tahap ketiga adalah pembangunan stasiun ruang angkasa yang berskala besar dan berawak dalam waktu panjang.
Tiangong-1 adalah stasiun ruang angkasa uji coba. Misi utamanya adalah menguasai teknologi docking antar wahana antariksa, yaitu melakukan uji coba teknologi demi pembangunan stasiun ruang angkasa di masa mendatang. Tiangong-1 akan berturut-turut melakukan docking dengan pesawat antariksa Shenzhou VIII, Shenzhou IX, dan Shenzhou X. Penerapan docking semacam ini adalah inovasi yang sepenuhnya menunjukkan kecerdasan rakyat Tiongkok. Wahana target bisa berkali-kali melakukan docking dengan pesawat antariksa, sehingga bisa mengurangi frekuensi peluncuran wahana. Selain digunakan sebagai wahana untuk menguji teknologi docking, Tiangong-1 juga bisa digunakan sebagai laboratorium ilmu pengetahuan di luar angkasa. Boleh dikatakan, wahana Tiangong-1 bisa mewujudkan berbagai misi sekaligus dengan sekali peluncuran, sehingga sangat meningkatkan efisiensi penerbangan antariksa.
Penyambungan antariksa atau docking adalah salah satu teknologi yang paling sulit di bidang ilmu antariksa. Teknologi docking adalah prasyarat bagi pembangunan dan operasional stasiun ruang angkasa. Teknologi ini bisa melayani tiga target, yaitu pertama melayani pembangunan, operasional dan reparasi stasiun ruang angkasa; kedua, melayani misi penyediaan materi, dan astronot kepada stasion ruang angkasa yang beroperasi di orbit dalam jangka panjang; ketiga, melayani misi pendaratan di bulan dan eksplorasi angkasa luar. Apabila Tiangong-1 nanti sukses melakukan docking dengan pesawat antariksa, maka berarti Tiongkok telah menguasai teknologi antariksa secara terpadu, dan mendukung astronot Tiongkok secara bebas bolak-balik di angkasa luar, sehingga bisa mengeksploitasi sumber daya angkasa luar, sekaligus mendukung Tiongkok berpartisipasi dalam kerja sama internasional di bidang antariksa secara independen dan sama derajat.
Tiongkok masih menghadapi tantangan berat dalam mewujudkan misinya. Penyambungan antara dua wahana di antariksa diibaratkan memasukkan benang di bumi untuk melewati lubang jarum di udara yang berjarak ratusan kilometer, sehingga sangat rumit dan sulit. Untuk menghadapi kesulitan ini, Tiongkok telah melakukan persiapan yang efektif, dan penuh keyakinan terhadap docking sukses antara Tiangong-1 dan pesawat antariksa Shenzhou VIII. Usaha penerbangan antariksa Tiongkok pasti akan menyongsong era baru, dan Tiongkok akan menjadi negara ketiga di dunia yang sepenuhnya dan secara independen menguasai teknologi docking di luar angkasa.
Para Pemimpin China menyaksikan Peluncuran Tiangong-1
Pemimpin Puncak China antara lain President : Hu Jintao, Ketua Majelis PRT : Wu Bangguo, dan dan Anggota Politbiro lainnya seperti : Jia Qinglin, Li Changchun, Xi Jinping, Li Keqiang and Zhou Yongkang berjabat tangan dengan para staff di pusat monitoring ruang angkasa di Beijing China pada tangal 29-09-11 sebagai ucapan selamat atas suksesnya peluncuran modul pesawat ruang angkasa berawak china yang pertama.
Tiangong-1 di luncurkan
Tiangong 1 diluncurkan dengan roket pembawa Long March 2 F T1pada pukul 21:16 tanggal 29 September di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, Tiongkok barat laut dengan misi akan bersambung dengan pesawat antariksa Shenzhou ke-8, ke-9 dan ke-10 di angkasa luar pada masa mendatang.
Tujuan final kegiatan penerbangan antariksa berawak yang dilakukan manusia sejauh ini adalah untuk memindahkan laboratorium ke angkasa luar, memantaatkan lingkungan khas mikrogravitasi dan vakum tinggi di angkasa luar untuk melakukan eksperimen ilmu kehidupan dan ilmu bahan baku yang tak mungkin dilakukan di bumi demi kesejahteraan manusia. Pemerintah Tiongkok pada tahun 1990-an memutuskan pelaksanaan proyek penerbangan antariksa berawak dengan menetapkan strategi pengembangan "tiga langkah" dalam rangka upaya untuk membangun stasiun antariksa yang dirawat jangka panjang pada tahun 2020. Di antaranya, peluncuran alat terbang bertarget Tiangong 1 akan merupakan mata rantai penting dari "langkah kedua". Tiangong 1 akan bersambung dengan pesawat antariksa berawak, dan menyelesaikan masalah terapan antariksa yang dirawat jangka pendek.
Berdasarkan rencana pesawat antariksa berawak Tiongkok, langkah pertama dari "tiga langkah" adalah meluncurkan pesawat antariksa berawak dan membangun proyek pesawat antariksa berawak eksperimen yang lengkap untuk tingkat pertama guna melakukan eksperimen terapan antariksa. Langkah kedua, setelah sukses peluncuran pesawat antariksa berawak yang pertama, mencapai terobosan teknologi bersambung pada pertemuan pesawat antariksa berawak dan alat terbang antariksa, dan menyelesaikan masalah terapan antariksa berskala tertentu dan ada yang merawat untuk jangka pendek dengan menggunakan perombakan teknologi pesawat antariksa berawak dan peluncuran sebuah leboratorium antariksa. Langkah ketiga, diupayakan membangun stasiun antariksa yang dirawat jangka panjang pada tahun 2020.
Industri antariksa Tiongkok berkembang dan menjadi matang dalam proses perjalanannya selama 50 tahun lebih. Kini Tiongkok sudah menjadi salah satu dari tiga negara besar peluncur, dengan demikian telah meletakkan dasar yang baik bagi perkembangan usaha antariksa berawak.
Sementara itu, stasiun antariksa internasional yang pembangunannya diikuti 16 negara termasuk Amerika Serikat dan Rusia sebagai proyek yang paling mahal sejauh ini sudah hampir selesai akhir tahun lalu. Maka jalan yang akan ditempuh Tiongkok dalam usaha antariksa berawak masih sangat panjang.
Thursday, September 29, 2011
System Pertahanan Udara
Satelit Tiangong-1
Wakil Komandan Umum Proyek Antariksa Berawak Tiongkok Niu Hongguang kemarin ( 27/09/11 ) di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan mengatakan, satelit " Tiangong No.1 " merupakan wahana berawak serba baru yang dikembangkan sejauh ini, dan juga berusia paling panjang di antara wahana rel rendah, dapat dikatakan sebagai laboratorium angkasa luar yang sederhana.
Niu Hongguang mengatakan, satelit " Tiangong No.1 " sepanjang 19,4 meter, garis tengah terbesar tercatat 3,35 meter, usia perancangan mencapai dua tahun.
Wednesday, September 28, 2011
Pemandangan padang rumput di Ili
Daerah Otonom Kazak Ili terletak di daerah barat laut Xinjiang, berbatasan dengan Kazakstan. Ibu kotanya adalah kota Yining. Penduduk yang tinggal di daerah Ili terdiri dari 13 etnis, dan kebanyakan etnis Uigur dan Kazak. Cuaca di Ili sangat istimewa dibandingkan dengan tempat lain di Xinjiang yang kebanyakan lebih kering. Hujan sering turun di lembah sungai Ili menyebabkan cuacanya lebih lembab. Cuaca begini sesuai untuk hasil pertanian yang subur.
Kota Kuno Kashgar
Kashgar adalah sebuah Kota Kuno etnis Uigur diwilayah daerah Otonomi Xinjiang-China bagian barat. adalah satu pengalaman sangat menakjubkan karena struktur banggunan yang ada di sini masih terlihat seperti zaman dahulu. Di sini juga anda dapat melihat penduduknya mengasilkan kerajinan tangan seperti topi etnis Uigur dan selendang yang sangat cantik dan berwarna-warni.
Makam Hoja di Khasgar
Sebuah bangunan dengan kubah besar dan menara langsung menyedot perhatian ketika memasuki kompleks makam Apak Hoja. Bangunan yang dibalut keramik dengan dominasi warna hijau ini, di dalamnya ada 72 makam keluarga Hoja dari 5 generasi.
Makam Hoja ini terletak di desa Ayziret, sekitar 5 kilometer dari Kota Kasghar. Bangunan makam mulai dibangun pada tahun 1639-1640. Makam ini pernah diperbaiki untuk pertama kalinya pada masa Dinasti Qianlong di tahun 1795. Dalam makam ini, selir dari raja Qianlong dinasti Qing juga dimakamkan, yang bernama Putri Xiangfei.
Selain makam, kompleks ini juga mempunyai masjid dan bangunan tempat belajar mengaji. Apak Hoja dan ayahnya Yusuf Hoja mengajar mengaji. Di musim salju, Apak Hoja mengajar muridnya di dalam masjid, sedang musim panas di serambi masjid.
Masjid di dalam kompleks bagian belakang dibangun pada tahun 1873. Keunikan masjid ini, memanjang ke samping sejauh 100 meter. Tiangnya ada 63 pilar, yang masing-masing dibuat oleh ahli ukir kayu yang berbeda-beda. Hal ini sebagai penghargaan kepada warga Uyghur, yang mempunyai tradisi seni ukir kayu. Setiap hari Jum'at, masjid ini bisa menampung 3.000 jema'ah. Mihrab, dibangun dengan memperhatikan akustik sehingga pada masa itu—belum mengenal pengeras suara—jemaah bisa mendengar suara azan dan ceramah dengan jelas.
Sementara masjid yang ada di bagian depan kompleks makam, juga mempunyai keunikan. Masjid ini mempunyai pilar berukir dan warna-warni. Hal ini merefleksikan filosofi kehidupan masyarakat Uyghur.
Mesin Jet Turbofan CJ-1000A
Model mesin jet jumbo pertama China, CJ-1000A yang dikembangkan sendiri oleh Corporation Industri Penerbangan China (AVIC), membuat debut publik di pameran International Aviation China yang ke 14 yang berlangsung di National Convention Center Tianjin bulan sept 2011.
Sebuah Mesin Pesawat Udara buatan AVIC Commercial Co, Ltd (ACAE) mengumumkan bahwa mesin jet utk pesawat besar CJ-1000A adalah Mesin turbofan dan akan digunakan sebagai mesin pesawat untuk penggunaan penerbangan sipil di China. Mesin ini akan selesai di uji pada tahun 2014, dan mesin eksperimen akan memenuhi standar kinerja pada tahun 2016. Mesin ini dijadwalkan untuk mendapatkan sertifikat kelaikan udara dan pengiriman produk pada tahun 2020.
Tuesday, September 27, 2011
Pasar Kambing di Khasgar
Pagi pukul 10.00, matahari sudah menyengat. Lapangan seluas sepuluh kali lapangan sepak bola di pinggir Kota Khasgar, Provinsi Xinjiang, sudah ramai. Jalan aspal selebar 4 meter untuk masuk ke lapangan penuh sesak dengan truk bak terbuka dan sepeda motor yang didesain mempunyai bak besar di belakang. Muatannya hampir semua sama, kambing.Kashgar Ulak Bazar --nama pasar kambing tempat ini dalam bahasa Uygur—dibuka. Ribuan kambing diperdagangkan di tempat ini. Debu, dan bau kotoran kambing, meruap di mana-mana. Pasar ini tidak setiap hari ada. Di wilayah ini, kebetulan pasar dibuka pada hari minggu bulan ini. Bulan berikutnya, bisa ditempat lain.
Sidek Sawut, 20 tahun, sudah menunggu pembeli sejak pukul 9.00. Sebagian kambingnya sudah laku terjual. Dia masih bertahan menunggu, pembeli sampai siang hari untuk menjual semua kambingnya. Satu kambingnya dihargai 1.000 Yuan – 1.500 Yuan. "Saya harus jual semua kambing ini," katanya, sambil memegang uang penjualan kambing.
Tawar menawar tak jauh berbeda dengan pasar hewan tradisonal di Indonesia. Terbuka antara penjual dan pembeli. Jika kesepakatan tercapai, uang diberikan kemudian bersalaman dan kambing sudah pindah tangan. Penjual, menurut Sidek, tak semuanya memelihara kambing. Sebagian ada pedagang yang mengambil selisih keuntungan. Pembeli pun sama, ada juga pedagang tapi tak sedikit pemilik restoran atau orang yang sedang punya hajat.
Kambing menjadi salah satu perdagangan paling ramai di pasar ini. Di salah satu sudut lain di pasar ini, ada juga yang menjual anjing, kucing, kelinci, atau keledai. Namun kambing menjadi favorit karena makanan khas di Khasgar dan Provinsi Xinjiang umumnya adalah kambing. Makanan itu mulai dari sate kambing yang terkenal, sampai olahan masakan seperti sup atau semacam gulai kambing—namun dengan citarasa dan rempah yang berbeda, yakni pedas.
Pasar kambing ini menjadi salah satu tujuan pariwisata di Khasgar. Banyak wisatawan dari negara Eropa, Australia datang mengunjungi tempat ini. Mereka umumnya sambil membawa kamera dan membidik, berbagai kegiatan di pasar tradisional ini.