Friday, July 15, 2011

ISLAM di China (1)

Masjid Qingjing di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian merupakan salah sebuah masjid yang tertua di China. Masjid itu paling awal tercantum sebagai peninggalan sejarah tingkat nasional oleh Dewan Negara. Masjid Qingjing merupakan bukti yang menunjukkan hubungan persahabatan dan interaksi kebudayaan antara rakyat China dengan rakyat di negara-negara Arab pada masa lampau serta keunggulan Jalur Sutera Laut yang berkedudukan di Kota Quanzhou.


Masjid Liuzhou terletak di Jalan Taman Kota Liuzhou, Daerah Otonom Zhuang Guangxi China. Menurut catatan pada tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1695 Masehi, hanya ada masjid yang kecil di luar Kota Liuzhou pada zaman itu. Komandan pasukan yang ditempatkan di daerah itu bernama Ma Xiong. Ia adalah umat Islam berasal dari Provinsi Gansu yang patuh pada ajaran agama dan memimpin banyak tentara yang merupakan penduduk etnis Hui yang beragama Islam sejak turun-temurun. Masjid yang kecil itu sangat jauh dari kamp yang terletak di Kota Liuzhou, dan menyulitkan tentara yang beragama Islam untuk beribadah. Ma Xiong telah mengumpulkan derma untuk membangun sebuah masjid yang agak besar di wilayah Kota Liuzhou. Selain itu, beliau mengundang imam yang terkenal dari beberapa daerah di China untuk memberikan ceramah tentang agama dan mendirikan sekolah Islam yang paling awal di daerah Guangxi di masjid tersebut.



Umat ​​Islam hijrah ke Kota Yagshi, Daerah Otonom Mongolia hanya dlm puluhan tahun saja. Menurut catatan sejarah, hanya 24 keluarga yang terdiri dari sekitar 150 orang umat Islam etnis Hui yang berhijrah ke daerah tersebut akibat perang dan bencana alam. Kebanyakan mereka bekerja sebagai petani, dan peternak

Setelah tahun 1945 Masehi, jumlah umat Islam yang berhijrah ke Kota Yagshi semakin bertambah. Mereka tinggal di sekitar tempat hutan Gunung Xing'an Besar. Masjid lama tidak dapat menampung begitu banyak umat Islam untuk beribadah. Pada tahun 1947, imam Masjid Yagshi mengumpulkan sedekah untuk membangun masjid baru. Kawasan masjid baru luasnya 2,800 meter persegi dan ruang shalat luasnya 120 meter persegi. Ketika menyambut Hari Raya Idul-fitri dan Hari Raya Korban, umat Islam yang tinggal di tempat tsb akan berkumpul di Masjid itu untuk menyambut hari kebesaran dan shalat berjamaah.

Masjid Nanguan di Kota Anqing, Provinsi Anhui yang dibangun pada tahun 1469 Masehi merupakan salah satu dari 100 masjid yang paling terkenal di China. Masjid itu telah musnah akibat perang dan dibangun kembali pada tahun 1824 sampai 1897 Masehi.


Bersambung ke Halaman Islam di China 2

Related Posts:

  • Kain buatan tangan etnis DongSeorang wanita dari kelompok etnis Dong sedang menjemur kain baru yang dibuat di desa Zhaoxing kabupaten Liping Provinsi Guizhou barat daya China, Kain buatan tangan terutama digunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat k… Read More
  • Kontes Ayam ala UigursInilah pertunjukan  "kontes ayam" yang diadakan di Turpan, Xinjiang. "Ayam" ini sebenarnya dilakoni orang. Kontes semacam ini adalah acara pertunjukan selama berlangsungnya suatu pesta. Kontes ayam telah lama populer di … Read More
  • Dragon Boat Festival, atau Peh Cun Dragon Boat Festival, atau Peh Cun, adalah salah satu dari tiga festival tradisional China paling penting, dua lainnya adalah Tahun Baru Imlek dan Mid - Autumn . Ada beberapa cerita yang menjelaskan asal-usul festival … Read More
  • Mahar pengantin khas Quangzhou-FujianPerhiasan emas, dalam gaun pengantin Quanzhou di provinsi Fujian yang terkenal dengan mas kawin yang mewah, Menurut tradisi China, orang tua pengantin yang seharusnya untuk mempersiapkan mas kawin yang layak sehingga putri me… Read More
  • Masjid Timur Zhongshahai Masjid Timur Zhongshahai yang telah bersejarah lama terletak di daerah Zhongshahai, kota Heze, Provinsi Shandong, China timur. Masjid itu pernah musnah selama Revolusi Budaya (tahun 1965-1975). Ruang shalat dan kamar kuliah u… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.