Selamat Tahun Baru. Pada saat merayakan tahun baru Imlek, saya atas nama segenap staf Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia menyatakan selamat tahun baru Imlek kepada para pembaca dwimingguan " Top China ".
Tahun 2010 adalah tahun yang patut ditulis dalam sejarah hubungan antara Tiongkok dan Indonesia. Pada tahun 2010, kedua negara merayakan genap 60 tahun pembentukan hubungan diplomatik dan menyelenggarakan serangkaian kegiatan perayaan tahun persahabatan. Hubungan antara kedua negara memasuki babak baru. Presiden Tiongkok Hu Jintao dan Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada kesempatan bilateral dan multilateral. Ketua Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (KRN) Wu Bangguo mengadakan kunjungan persahabatan resmi ke Indonesia. Presiden SBY mengunjungi World Expo di Shanghai dan Wakil Presiden Boediono menghadiri Ekspo Tiongkok-ASEAN. Kedua pihak membentuk serangkaian mekanisme komunikasi dan dialog, menandatangani "Program Aksi Pelaksanaan Kemitraan Strategis Tiongkok-Indonesia". Kerja sama di berbagai bidang semakin meningkat. Kedua negara berkoordinasi erat dalam kerja sama regional, G-20, perubahan iklim, bahan pangan, dan pembangunan.
Pada tahun 2010, tokoh dari berbagai kalangan kedua negara aktif berpartisipasi dalam kegiatan perayaan tahun persahabatan. Pengertian dan persahabatan di kalangan masyarakat semakin mendalam. Sejumlah 7.000 umat Muslim Indonesia berkunjung ke Pameran Agama dan Budaya Islam Tiongkok-Indonesia. Orkestra Instrumen Tradisional Putri Liuyuefang Tiongkok memainkan musik tradisional Tiongkok yang memadukan keindahan klasik dan modern. Dua astronot Tiongkok Nie Haisheng dan Zhai Zhigang berbagi pengalaman kehidupan di ruang angkasa dengan ratusan pelajar sekolah menengah Indonesia. Sejumlah 4.500 warga Indonesia mengunjungi kapal survei antariksa " Yuanwang No.5". Sekitar 8 juta warga Tiongkok mengunjungi Paviliun Indonesia di World Expo Shanghai, banyak orang yang baru pertama kali mengenal dari dekat pembangunan dan perubahan di Indonesia.
Tahun 2010 juga mengawali peresmian zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA). Zona perdagangan bebas membawa manfaat teramat besar bagi kedua pihak. Pada tahun lalu, Tiongkok menjadi mitra perdagangan keempat ASEAN, nilai perdagangan bilateral mendekati US$ 300 miliar, naik 37,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Tiongkok juga menjadi negara pengimpor non-migas terbesar dan mitra perdagangan terbesar kedua bagi Indonesia. Nilai perdagangan sepanjang tahun 2010 menembus US$ 40 miliar, tingkat pertumbuhan melampaui 50 persen. Perkembangan zona perdagangan bebas telah mendorong kontak personel antara kedua negara. Pada tahun lalu, jumlah warga Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia melampaui 300 ribu, sedangkan warga Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok melampaui 200 ribu orang. Angka ini menunjukkan peningkatan nyata dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun ini kita akan memperingati 20 tahun penggalangan kemitraan dialog Tiongkok-ASEAN dan "Tahun Persahabatan dan Pertukaran Tiongkok-ASEAN". Sebagai anggota keluarga besar Asia, Tiongkok menghargai hubungan persahabatan dengan berbagai negara ASEAN, Tiongkok akan tetap mendukung pengintergrasian ASEAN, aktif mendorong kontak antar-negara ASEAN dan kontak antara Tiongkok dengan ASEAN. Tiongkok juga meneruskan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, bergandeng tangan dengan ASEAN untuk membangunan Asia yang damai, stabil, makmur dan harmonis. Indonesia menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN pada tahun 2011, Tiongkok akan meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam urusan regional, sehingga hubungan antara Tiongkok dan ASEAN dapatberkembang lebih baik dan lebih cepat.
Dalam tahun yang baru ini, semoga hubungan Tiongkok dengan Indonesia dan ASEAN membuahkan hasil yang lebih nyata.