Setelah Dinasti Song Utara menyatukan bagian utara, Tiongkok mengalami perkembangan sangat besar di bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan. Perdagangan Tiongkok dengan luar negeri pada waktu itu juga sangat makmur. Pada Dinasti Song Utara diadakan reformasi politik oleh sebagian pejabat, namun reformasi itu gagal membantu pemerintah Dinasti Song Utara memelihara kemakmuran dalam jangka panjang biarpun berhasil menyelesaikan sejumlah kontradiksi yang terdapat pada masa itu. Pemberontakan kaum tani yang dipimpin oleh Fang La dan Song Jiang sempat menggoyahkan kekuasaan bobrok pemerintah Kaisar Song Huizong. Setelah Negara Jin Etnis Nuzhen menggulingkan pemerintah Dinasti Song Utara, pemerintah Dinasti Song yang berkuasa di bagian selatan Tiongkok sudah kehilangan ambisi untuk menyatukan kembali bagian utara. Bersamaan itu, orang Qidan di bagian utara Tiongkok mendirikan Negara Liao (947-1125 Masehi); Etnis Dangxiang mendirikan Negara Xixia (1038-1227 Masehi) di bagian barat laut Dinasti Song. Dengan demikian, terbentuklah konfigurasi berkonfrontasi antara tiga negara, yaitu Dinasti Song, Negara Liao dan Negara Xixia. Pada tahun 1115, Etnis Nuzhen mendirikan Negara Jin di bagian utara Tiongkok. Negara Jin membasmi Negara Liao pada tahun 125 dan pada tahun 1127 menyerbu masuk ke Kaifeng, ibu kota Dinasti Song dengan membajak Kaisar Song Huizong dan Kaisar Song Qin, berakhirlah pemerintah Dinasti Song Utara. Setelah itu Kaisar Song Gaozu bernama Zhao Gou naik takhta di Yingtianfu, Nanjing (Shangqiu, Propinsi Henan sekarang), kemudian melarikan diri ke Ling'an (Hangzhou sekarang). Aksi militer melawan pasukan Negara Jin yang dipimpin oleh jenderal terkenal Yue Fei dalam pandangan mata pihak penguasa hanya merupakan aksi untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pada masa itu berkuasanya Dinasti Song, Tiongkok mencapai banyak prestasi di bidang iptek. Teknologi kompas dan cetak serta pembuatan mesiu yang merupakan tiga penemuan besar dalam sejarah diwarisi dan dikembangkan terus pada zaman itu. Di antaranya, penemuan teknologi cetak dengan huruf lepas yang diciptakan oleh Bi Sheng 400 tahun lebih awal daripada penemuan teknologi cetak huruf lepas Eropa. Su Song telah menciptakan jam astronomi yang pertama di dunia. Buku "Mengxibitan" karya Shen Kuo mempunyai kedudukan tinggi dalam sejarah iptek dunia. Kegiatan kebudayaan pada waktu itu juga sangat makmur. Agama Dao, agama Budha dan agama lainnya yang berasal dari luar negeri sangat populer pada masa itu. Sedangkan kitab sejarah "Xintangshu" yang disunting oleh Ouyang Xiu pada Zaman Dinasti Song Utara memberikan sumbangan sangat besar terhadap catatan sejarah Dinasti Tang. Kitab "Zizhi Tongjian" yang disusun oleh Sima Guang lebih-lebih adalah teladan buku kronologi. Di bidang kesusasteraan, pada masa itu muncul pengarang prosa yang terkemuka, antara lain, Ouyang Xiu dan Sushi. Sajak Songci yang muncul pada waktu itu merupakan masa emas perkembangan kesusasteraan zaman tersebut, di mana muncul banyak penyair terkenal, antara lain, Yan Shu, Liu Yong, Li Qingzhao dan Xin Qiji. Pada Zaman Dinasti Song dan Dinasti Jin kemudian, opera juga mengalami perkembangan yang sangat besar. Masa itu juga terkenal dengan lukisan yang mengutamakan isi pemandangan alam, burung dan bunga. Lukisan Qingming Shanghetu yang dari Zhang Zeduan adalah karya lukisan abadi dalam sejarah lukisan Tiongkok.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.